Agar berhasil, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat perlu bekerja bersama-sama. Bahu- membahu belajar dan berinovasi bersama. Krisis keuangan dunia, tekanan yang makin meningkat terhadap sumber daya alam, tantangan iklim dan lingkungan telah menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama pada agenda internasional. Keberlanjutan sebagai cara menjawab tantangan ini juga sebagai model bisnis yang niscaya untuk pemerintah ataupun dunia usaha.
Keberlanjutan adalah investasi untuk pertumbuhan ekonomi masa depan, peluang usaha baru dan penciptaan lapangan pekerjaan, sekaligus menjadi parameter sosial yang penting menuju masyarakat yang harmonis, di mana pertumbuhan ekonomi tidak menyebabkan pencemaran air, udara, dan tanah. Baik masyarakat di Indonesia maupun Denmark akan terkena dampak dari lingkungan tempat tinggal kita. Kami sebagai pemerintah perlu memperhatikan keinginan masyarakat dengan cara-cara yang memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, sekaligus menciptakan dasar kuat untuk kemakmuran masa depan.
Pemerintah dapat menjadi motor bagi transisi hijau ini. Melalui instrumen peraturan, pemerintah dapat membuat kerangka hukum dan politik yang kondusif serta mengeluarkan insentif ekonomi dan standar yang mendorong inovasi, membuka peluang pasar baru, membangun industri-industri kelas dunia.
Berpuluh tahun Pemerintah Denmark mengupayakan masyarakat yang lebih hijau. Kami berhasil memutuskan tali ketergantungan pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi energi. Secara konsisten, kami berusaha menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan hijau yang ambisius. Kami mendorong terjadinya pembelajaran dan inovasi oleh produsen dan konsumen. Kami juga konsisten melakukan berbagai perubahan dan inisiatif.
Pertama, kami mengambil visi politik jangka panjang. Kami memutuskan untuk mengganti seluruh pasokan energi menjadi energi terbarukan pada 2050. Untuk mencapainya, kami menerbitkan Rencana Aksi Energi 2020. Hal ini diimbangi berbagai langkah, seperti regulasi harga dan standardisasi yang dikeluarkan untuk membatasi buangan/limbah dan mengurangi konsumsi energi serta air.
Kedua, kami berhasil menciptakan aliansi kerja sama yang luas dan dukungan politik yang menghasilkan stabilitas jangka panjang yang diperlukan dalam transisi hijau. Kebijakan hijau merupakan bagian dari pendekatan yang meliputi seluruh komponen pemerintahan kami selama puluhan tahun. Selain itu, kami berusaha menggabungkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan secara inklusif. Kami telah membangun tim kerja pertumbuhan untuk memperkuat daya saing perusahaan-perusahaan Denmark. Perwakilan dari dunia usaha, lembaga penelitian, sektor publik, serta pemangku kepentingan lain bekerja sama untuk memberikan sumbang saran dan tindakan nyata yang diperlukan menuju pertumbuhan hijau.
Partisipasi dunia usaha
Keterlibatan dunia usaha adalah agenda prioritas bagi Pemerintah Denmark. Pemerintah Denmark mampu memaksa perusahaan Denmark keluar dari zona nyamannya ke arah yang lebih hijau dan inovatif dengan cara menetapkan kerangka kebijakan yang menyeluruh. Beberapa perusahaan Denmark sekarang dapat disebut sebagai pelopor dalam pengembangan, pengujian, dan promosi di sektor teknologi hijau dan solusi berkelanjutan.
Pemerintah bisa membuat kebijakan dan sektor swasta dapat memberikan solusi nyata, inovasi dan bukti hasil. Tak kalah penting partisipasi masyarakat, yaitu konsumen. Mempromosikan masyarakat hijau perlu inisiatif konsumsi ramah lingkungan. Usaha bersama pemerintah dan pelaku bisnis sangat penting. Melalui penyebaran informasi dan penyadaran, pemerintah dapat menumbuhkan model berpikir yang bertumpu pada pertumbuhan hijau. Melalui inovasi model bisnis, perusahaan dapat mempromosikan kebutuhan konsumen untuk produk ramah lingkungan. Melalui metode valuasi terbaru, investor dapat ikut mendukung ekonomi berkelanjutan.
Di Denmark kami telah banyak berpengalaman dalam partisipasi masyarakat. Kami telah melihat dukungan publik yang kuat melewati batas antargenerasi dan antarlapisan masyarakat. Dan kami masih akan terus menyaksikan inisiatif-inisiatif baru dari masyarakat dalam pengurangan sampah dan daur ulang. Karena itu, inisiatif Pemerintah Denmark, Global Green Growth Forum (3GF), berusaha melibatkan pimpinan dari pemerintah, kalangan bisnis, dan masyarakat dalam sebuah kemitraan pertumbuhan hijau.
Indonesia adalah pendukung kuat forum 3GF ini. Saya sangat gembira mengetahui bahwa perwakilan Indonesia dari sektor publik dan swasta akan hadir di Kopenhagen, 20-21 Oktober, untuk pertemuan tingkat tinggi 3GF tahun ini. Indonesia dan Denmark telah lama menjadi rekan kerja sama di berbagai bidang. Bersama-sama kita telah berusaha mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan terkait lingkungan, perubahan iklim, dan energi, menuju ke arah pertumbuhan hijau dan berkelanjutan. Kami lakukan itu untuk mendorong pertumbuhan hijau dan berkelanjutan.
Manajemen sampah adalah contoh yang tepat: penggunaan teknologi bersih terkini dapat mentransformasi ancaman serius terhadap lingkungan menjadi energi yang berguna. Usaha mengurangi air yang terbuang karena kebocoran pipa dari distribusi perpipaan bawah tanah Jakarta dapat membantu menghemat sumber daya alam sekaligus menghemat miliaran rupiah.
Kedua contoh di atas menggambarkan bahwa dengan menggabungkan visi pemerintahan, melakukan kerja sama antarnegara, serta kemitraan sektor publik dan swasta, kita akan berhasil menciptakan situasi menang-menang yang memberikan manfaat bagi lingkungan serta mendorong pertumbuhan hijau secara bersamaan. Ini maksud di belakang pertemuan 3GF. Dan besar harapan kami untuk kemitraan lebih erat dengan Indonesia dan dengan pemerintahan baru pada masa mendatang.
Helle Thorning Schmidth Perdana Menteri Denmark
Sumber:
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar