Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 22 Juni 2013

Tarif Angkutan yang Terjangkau (Tajuk Rencana Kompas)

Transportasi terkena dampak langsung langkah pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak, tetapi terkesan paling kurang dipersiapkan.

Bahkan, sebelum pemerintah mengumumkan harga baru BBM, di sejumlah tempat angkutan kota sudah menaikkan tarif. Hal itu memberi kesan pemerintah tidak mempersiapkan skenario kenaikan tarif angkutan umum.

Transportasi umum merupakan urat nadi perekonomian. Kenaikan biaya angkutan menyebabkan kenaikan harga barang yang langsung dirasakan setiap orang dan memengaruhi pengeluaran keluarga.

Kenaikan biaya transportasi akan disertai kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Bagi keluarga berpenghasilan tetap dan dekat dengan kemiskinan, kenaikan itu akan ditransfer dengan penghematan di tempat lain. Bagi mereka, wujud penghematan dapat berupa pengurangan kualitas pangan keluarga. Boleh jadi anak-anak akan putus sekolah karena orangtua tidak mampu menyediakan biaya transportasi meskipun pendidikan dasar dan menengah digratiskan.

Pemerintah memberikan subsidi untuk BBM nonindustri, termasuk bagi angkutan darat reguler yang dioperasikan swasta, tetapi dalam kenaikan harga BBM kali ini tetap diberlakukan harga baru.

Penentuan tarif angkutan umum baru akan dibicarakan pemerintah daerah dengan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan di masing-masing wilayah setelah pemerintah pusat menetapkan harga baru BBM. Masyarakat berharap agar dalam penetapan tarif baru sekaligus juga diperhitungkan datangnya Lebaran. Saat itu, biasanya operator angkutan umum menaikkan tarif.

Dari sisi nasional, kenaikan harga BBM seharusnya menjadi momentum penghematan konsumsi BBM bersubsidi secara menyeluruh sekaligus memperbaiki angkutan umum yang terjangkau rakyat banyak.

Jumlah angkutan umum massal selayaknya terus diperbanyak dan kualitas layanannya diperbaiki untuk mendorong masyarakat memilih kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Meski subsidi BBM dikurangi dengan menaikkan harga jual untuk umum, konsumsi total tetap akan naik saat ekonomi tumbuh. Karena itu, mendorong perbaikan transportasi umum adalah langkah yang masuk akal sekaligus mengurangi kemacetan di jalan raya.

Namun, langkah itu belum cukup bila biaya transportasi umum lebih mahal daripada transportasi pribadi. Karena itu, dalam jangka pendek layak dipertimbangkan memberikan insentif fiskal bagi suku cadang dan peremajaan kendaraan. Pemerintah juga harus menetapkan aturan agar terbentuk organisasi formal pengusaha transportasi umum sehingga berbagai kebijakan dapat diberlakukan efektif.

Tanpa kerja sama dan kepedulian di antara semua pemangku kepentingan dari pusat hingga daerah, kegaduhan yang sama akan berulang bila suatu saat pemerintah menaikkan harga BBM lagi.

(Tajuk Rencana Kompas, 22 Juni 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger