Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 04 Februari 2015

Menyoal Kontroversi Apel Impor (ROY SPARRINGA)

MASYARAKAT Indonesia tengah heboh dengan apel impor asal AS. Pemerintah diminta tegas dan cepat menangani peredaran apel impor Gala dan Granny Smith (Kompas, 26/1/2015).

Berita ini dipicu atas kejadian luar biasa (KLB) di AS yang memakan korban sakit dan meninggal. Kajian epidemiologi menunjukkan, korban mengonsumsi apel karamel dengan nama dagang Apples, Carnival, Karm'l Dapples,dan Merb's Candies.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku Emergency Contact Point dari International Food Safety Authority Network (Infosan) menerima alert notification dari Infosan yang menginformasikan bahwa AS menarik dua komoditas, yaitu apel karamel dengan nama dagang Happy Apples, Carnival, Karm'l Dapples, dan Merb's Candies, dan apel segar jenis Gala dan Granny Smith dengan nama dagang Granny's Best dan Big B.Produsennya adalah Bidart Brothers, di Bakersfield, California.

Komoditas diketahui tercemar bakteri Listeria monocytogenes. Dalam Infosan alert juga disebutkan bahwa produk yang ditarik juga didistribusikan global, termasuk ke Indonesia. Kedutaan Besar AS di Jakarta juga menginformasikan hal serupa ke BPOM, 19 Januari 2015.

Badan Pengawasan dan Pengendalian Penyakit AS (US CDC) mengidentifikasi sejumlah pasien penderita listeriosis, suatu infeksi oleh bakteri Listeria monocytogenes.  Kasus pertama ditemukan 17 Oktober 2014, dan semakin bertambah sehingga menjadi KLB. Sampai dengan 10 Januari 2015, tercatat kasus listeriosis berjumlah 32, tersebar di 11 negara bagian di AS.

Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa listeriosis didominasi oleh  pasien konsumen apel karamel. Para korban keracunan telah mengonsumsi apel karamel dengan nama dagang yang disebut di atas. Apel karamel itu juga berbahan baku apel dari Bidart Bros.

Bidart Bros secara sukarela menarik produk apel jenis Gala dan Granny Smith, 6 Januari 2015, setelah menemukan cemaran Listeria monocytogenes di lingkungan pengemasan. Investigasi kemudian dilakukan terhadap apel segar jenis Gala dan Granny Smith yang diambil di rantai distribusi Bidart Bros, dan cemaran Listeria monocytogenes ditemukan juga pada produk apel segar di rantai distribusi ini.

Listeria monocytogenes yang ditemukan dari tiga titik, yaitu dari pasien listeriosis, dari lingkungan rumah pengemasan apel Bidart Bros, serta dari apel segar di rantai distribusi, diuji laboratorium dengan metode Pulsed Field Gel Electrophoresis (PFGE), untuk membandingkan DNA fingerprint bakteri dan dikaji keterkaitannya. DNA fingerprint Listeria monocytogenes dari tiga sumber ternyata identik. Kesimpulannya Listeria monocytogenes, pencemar apel karamel, berasal dari lingkungan rumah pengemasan Bidart Bros.

Untuk mencegah meluasnya kasus listeriosis, Pemerintah AS mengawasi  penarikan apel karamel yang berbahan baku apel dari BidartBros. Selanjutnya, untuk pencegahan, semua apel Bidart Bros yang dikemas tahun 2014, ditarik. Otoritas pertanian Amerika (USDA) memperkirakan skala produksi Gala dan Granny Smith Bidart Bros sekitar 0,5-1 persen dari total produksi Gala dan Granny Smith di AS.

Karena Bidart Bros juga mendistribusikan apel tersebut ke beberapa negara, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengirimkan notifikasi kepada negara importir, juga jejaring keamanan pangan internasional, seperti Infosan.

Badan POM sebagai National Contact Point dalam forum komunikasi cepat terkait notifikasi pangan impor dan ekspor (Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed/Infrasff) segera menindaklanjuti informasi ini. Dari data izin impor dan pendaftaran pangan olahan impor di Badan POM tak ditemukan impor apel karamel dari AS. Kementerian Pertanian juga tak menemukan data impor apel Bidart Bros. Hasil uji sampel apel dari 12 ritel pusat di Jabodetabek, keberadaan Listeria monocytogenes negatif (30/1/2015).

Kementerian Perdagangan melarang distribusi dan konsumsi apel Gala dan Granny Smith produksi Bidart Bros (26/1/ 2015).  Kementerian Kesehatan juga mewaspadai potensi kasus listeriosis di Indonesia. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat Indonesia.

Di tingkat provinsi, Badan POM berkoordinasi dengan otoritas keamanan pangan daerah. Sejauh ini, tak ditemukan produk karamel apel beredar di sarana distribusi. Apel Gala dan Granny Smith ditemukan di beberapa daerah, tetapi bukan produksi dari Bidart Bros. Namun, beberapa otoritas di daerah menghentikan distribusi sementara apel Gala dan Granny Smith walaupun bukan dari Bidart Bros, sampai diperoleh hasil pengujian laboratorium. Jika ditemukan negatif, apel itu dapat dijual lagi.   Banyak pihak berpendapat tindakan kehati-hatian otoritas di daerah dipandang berlebihan. Kita patut mewaspadai setiap ancaman, tetapi tetap terkendali tanpa menimbulkan kepanikan.

Listeria

Listeria monocytogenes dapat  ditemukan di lingkungan, khususnya  yang berkelembaban tinggi,  di tanah, dan pada tanaman yang membusuk. Hewan tertentu dapat menjadicarrier atau pembawa Listeria tanpa jadi sakit. Hal ini jadi sumber cemaran produk hewani seperti susu dan daging. Tak seperti kebanyakan bakteri, Listeria mampu tumbuh pada suhu rendah, seperti kulkas 4-5 oC, tetapi mati pada suhu 75 °C.

Setiap orang dapat terinfeksi Listeria monocytogenes. Pada orang sehat, infeksi menimbulkan gejala ringan, seperti nyeri otot, demam, mual, muntah dan kadang diare.  Jika kekebalan tubuh baik, gejala dapat sembuh sendirinya. Namun, pada kelompok risiko tinggi, infeksi Listeria monocytogenes dapat berakibat parah, seperti septikemia atau meningitis. Pada perempuan hamil, infeksiListeria monocytogenes dapat mengakibatkan keguguran janin. Populasi rentan lainnya pengidap HIV/AIDS,   pasien dengan terapi imunosupresi seperti kortikosteroid atau antikanker, lanjut usia, dan anak- anak.

Bagaimana apel karamel dapat menyebabkan keracunan? Apel karamel adalah apel segar yang disalut dengan karamel. Jika apel segar yang digunakan tercemar listeria, listeria akan tumbuh karena  ada nutrisi yang mendukung pertumbuhannya.

Saran bagi konsumen

Masyarakat tak perlu khawatir berlebihan. Apel karamel belum populer di Indonesia. Tiap orang dapat mencegah agar terhindar dari keracunan Listeria monocytogenes ataupun bakteri patogen yang dihantarkan oleh pangan. Kuncinya adalah menangani dan menyimpan bahan makanan secara benar. 

Jika buah-sayur dikonsumsi mentah, seperti lalapan atau salad, pastikan dicuci bersih menggunakan air yang setara kualitas air minum, bisa air sumur atau PDAM yang telah dimasak atau menggunakan air minum terkemas. Setelah dicuci, keringkan dengan lap bersih atau tisu. Pisahkan buah dan sayur yang dikonsumsi mentah dari pangan hewani yang belum dimasak, seperti telur, daging, unggas, dan susu, untuk menghindari pencemaran silang.

Hindari konsumsi pangan hewani mentah, seperti susu segar yang tak dipasteurisasi, keju dari susu mentah, daging dan unggas yang kurang matang, telur mentah. Jenis pangan ini merupakan tempat hidup yang baik bagi bakteri. Simpan makanan dengan benar. Di dalam lemari pendingin, pastikan bahan hewani mentah tidak mencemari makanan matang, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung lewat cairan yang menetes.

Jaga kebersihan tempat penyimpanan makanan, seperti lemari pendingin. Bersihkan secara berkala bagian dalam lemari pendingin dan rak dengan air panas dan sabun, kemudian bilas dengan lap bersih dan keringkan.

ROY SPARRINGA
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000011785173  

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger