Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 13 Mei 2015

Soal UN Abai Keindonesiaan (ROBERT BALA)

Dalam ujian nasional Bahasa Indonesia tingkat SMP baru-baru ini, saya terpana ketika membaca salah satu soal ujian, yaitu soal nomor 29.

Kepada siswa, dengan indikator teks prosedur, ditanyakan bagaimana urutan yang benar dalam petunjuk mengenakan jilbab. Dalam soal ini ada empat jawaban yang disusun secara acak, dan siswa diminta mengurutkan sesuai prosedur.

Keempat jawaban itu adalah: 1. Rapikan bagian leher, semat dengan peniti di belakang tengkuk. 2. Kenakan bergo (kerudung) dasar! 3. Rapikan semua sisi agar tampilan Anda lebih menarik! 4. Lalu tarik satu sisi bergo, tarik ke atas, semat dengan jarum pentul.

Orang Indonesia tentu mengenal jilbab. Akan tetapi, haruskah semua orang tahu proses pemakaiannya?

Terus terang saya prihatin karena dalam panduan pembuatan soal yang dikeluarkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas, 2007, disebutkan bahwa sebuah soal yang baik harus memperhatikan kaidah-kaidah dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Soal juga sebaiknya bersifat umum agar bisa diterapkan untuk semua orang.

Kenyataannya, dalam kasus ini pembuat soal kurang memperhatikan aspek keindonesiaan yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan.

Semoga hal semacam ini tidak terjadi lagi.

ROBERT BALA, SMP TUNAS INDONESIA BINTARO, TANGERANG SELATAN

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Mei 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat kepada Redaksi ".
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger