Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 26 Mei 2015

TAJUK RENCANA: Ditemukan Kuburan Massal (Kompas)

Diberitakan, Malaysia menemukan kuburan massal yang diduga berisi jenazah imigran Rohingya dan Banglades di perbatasan Malaysia dan Thailand.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Zahid Hamidi, Minggu (24/5), mengatakan, lokasi kuburan itu tidak jauh dari kamp penampungan yang dikelola pelaku perdagangan manusia. Namun, ia belum tahu berapa jenazah yang ada di tempat itu. Kamp penampungan itu sendiri kini dalam keadaan kosong. Awal Mei lalu, polisi Thailand juga menemukan kamp penampungan yang sudah kosong di wilayahnya, di dekat perbatasan dengan Malaysia. Di dekatnya juga terdapat kuburan.

Jika dugaan bahwa sejumlah kuburan massal itu berisi jenazah imigran Rohingya dan Banglades itu benar, maka itu adalah tindak kejahatan atas kemanusiaan. Hal itu disebabkan para imigran itu meninggalkan negara asalnya karena tidak melihat adanya pilihan lain dan bermimpi akan memperoleh kehidupan yang lebih baik di negara lain. Namun, impian para imigran itu dirampas oleh para pelaku perdagangan manusia itu.

Oleh karena itu, Pemerintah Malaysia dan Pemerintah Thailand tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegahnya terulang kejadian yang sama. Yang dimaksud dengan pelaku perdagangan manusia di sini bukan hanya orang-orang yang memperdagangkan perempuan untuk dijadikan pekerja seks komersial, melainkan juga orang-orang yang menipu para imigran dengan memberikan janji-janji palsu, dan kemudian melarikan uang mereka.

Kita hanya bisa menduga-duga. Jangan-jangan karena perjalanan lewat darat itu begitu banyak halangannya, mereka mencoba untuk keluar dari negaranya lewat laut dengan menggunakan kapal kayu. Walaupun, sesungguhnya, perjalanan lewat laut juga sama berbahayanya, terutama jika kapal mereka tenggelam di tengah laut.

Rasa kemanusiaanlah yang membuat Malaysia dan Indonesia bersedia menampung para imigran Rohingya dan Banglades selama satu tahun, sebelum dimukimkan di negara ketiga. Dengan demikian, mimpi mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di negara ketiga tetap terpelihara.

Kita berharap, selama memberikan penampungan sementara bagi imigran Rohingya dan Banglades, Indonesia berkoordinasi dengan PBB dan sejumlah lembaga dunia yang bergerak dalam penanganan pengungsi, seperti Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNCHR). Antara lain, menyusun strategi jangka panjang penanganan pengungsi, termasuk penempatan pengungsi secara permanen di negara ketiga. Dan, pada saat yang sama, mengingatkan Pemerintah Myanmar akan tanggung jawabnya dalam melindungi kelompok etnis Rohingya.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Mei 2015, di halaman 6 dengan judul "Ditemukan Kuburan Massal".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger