Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 03 Juni 2015

Perkuat KPK

Awam tentu paham, keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi bukan untuk mengebiri kewenangan, melainkan menguatkan peran Polri dan Kejaksaan Agung. Sepak terjangnya terbukti berhasil mendirikan bulu kuduk para koruptor di hampir semua lini dan instansi meskipun belum tuntas.

Diakui, kisruh KPK-Polri telah menorehkan karut-marut politik akibat pembiaran yang, pada hemat saya, sudah "sangat mengganggu" karena telah melebar ke banyak penjuru. Hal ini dapat mencederai citra pemimpin nasional serta berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ditangani secara cepat. Kisruh ini diwarnai arogansi lembaga dan bagai adu kepala kambing antarpenegak hukum yang cukup mengenaskan dan menyeramkan bagi awam.

Pemimpin nasional harus segera ambil sikap, melakukan rekonsiliasi, dan merevitalisasi KPK dengan merekrut pemeriksa, penyidik-penelisik-auditor terbaik dari Polri, Kejaksaan Jagung, BPK, BPKP, Kementerian Keuangan, dan lain-lain. Mereka harus menandatangani pakta integritas, zona bebas korupsi, dan siap menyabung nyawa membasmi korupsi dalam segala bentuk di semua kementerian/lembaga negara. Revitalisasi KPK penting dan mendesak.

SAHAT SITORUS, JALAN BAMBU DURI III NO 2, PONDOK BAMBU, JAKARTA TIMUR

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Juni 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi ".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger