Kartunis Fahmi Reza dijatuhi hukuman penjara karena membuat kartun Najib Razak seperti badut dengan hidung dan bibir merah serta alis mencuat. Interpretasi bisa beragam. Namun, kartun ini menjadi viral di dunia maya karena dianggap menggambarkan suasana hati kubu oposisi dan sebagian warga Malaysia yang menduga Najib Razak terkait skandal 1MDB.

Najib diduga menyalahgunakan uang negara 731 juta dollar AS dan menyimpannya di rekening pribadi. Sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Swiss, ikut menginvestigasi skandal itu. Departemen Kehakiman AS menduga ada dana sekitar 4,5 miliar dollar AS yang disalahgunakan.

Dunia internasional menyoroti bagaimana Najib kemudian membungkam kubu oposisi, aktivis, dan LSM yang kritis, termasuk memblokir situs-situs internet serta portal-portal berita yang berani mengkritisi skandal tersebut.

Langkah ini tak bisa lepas dari upaya Najib untuk "sapu bersih" menjelang Pemilu Malaysia pada Agustus 2018. Ia hampir tak ada lawan. Oposisi terkuat, Anwar Ibrahim dari Partai Keadilan Rakyat, telah dipenjarakan tiga tahun lalu. Jika sesuai rencana, Anwar baru akan dibebaskan pada Juni mendatang.

Wakilnya, Rafizi Ramli, pekan lalu juga dijatuhi hukuman penjara 30 bulan karena dianggap membocorkan rahasia rekening bank terkait skandal kepada publik. Dengan dipenjarakannya Anwar dan Rafizi, oposisi kehilangan kandidat terkuatnya.

Namun, kenyamanan Najib terusik saat mantan PM Mahathir Mohamad (92), yang merupakan mentor Najib, mencalonkan diri. Mahathir menggandeng Wan Azizah wan Ismail, istri dari Anwar Ibrahim, untuk maju bersama dalam pencalonan. Mahathir mengakui bahwa masa lalunya membuat dirinya dimusuhi banyak pihak. Namun, ia mengajak rakyat Malaysia untuk melupakan permusuhan dan melihat tujuan ke depan, yaitu mengganti pemerintahan UMNO yang sudah bercokol 60 tahun.

Memang ironis karena Mahathir menjadi arsitek utama keberhasilan UMNO untuk berkuasa selama beberapa dekade. Ia juga yang memenjarakan Anwar Ibrahim sebelumnya dalam kasus sodomi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kubu oposisi memang tak memiliki tokoh sehingga menerima pinangan Mahathir. Kehadiran Mahathir akan membuat dinamika politik berubah. Koalisi oposisi bernama Pakatan Harapan itu diharapkan mampu merekatkan pemilih dari kelompok Melayu.