Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad membantu warga Kurdi di Afrin melawan Turki sekaligus terus menggempur basis oposisi di Gouta Timur, dekat Damaskus.

Afrin adalah satu kota di Suriah yang berada di perbatasan antara Suriah dan Turki yang didominasi kelompok etnis Kurdi. Turki menyerbu Afrin yang didominasi warga Kurdi karena ingin menghancurkan kekuatan militer milisi Kurdi dari satuan Unit Pelindung Rakyat (YPG) yang mengontrol kota itu sejak 2012. Turki menetapkan YPG sebagai sayap Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK dan YPG ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Pemerintah Turki.

Meskipun warga Kurdi di Afrin sudah diserang Turki pada 20 Januari lalu, secara resmi pemerintahan Assad baru membantu mereka mulai Minggu (18/2) karena pemimpin Kurdi memintanya. Namun, selama ini YPG bersama Amerika Serikat (AS) berperang melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Padahal, AS juga yang menginginkan Assad turun dari kursi kepresidenan sebagai solusi konflik di Suriah.

Assad berhasil menguasai kembali hampir seluruh wilayah Suriah yang pernah direbut kelompok oposisi berkat bantuan Rusia, Iran, dan Turki. Pengumuman bantuan kepada warga Kurdi mendapatkan tentangan keras dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. "Jika rezim Assad masuk ke Afrin untuk mengeluarkan YPG dan PKK, itu tidak masalah. Tetapi, kalau rezim Assad masuk untuk melindungi mereka, siapa pun tidak akan bisa menghentikan Turki," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Di sisi lain, Assad terus berusaha merebut wilayah yang masih dikuasai kelompok oposisi dengan menggempur basis oposisi di Gouta Timur. Minggu (18/2), Assad melancarkan serangan ke Gouta Timur dan menewaskan sedikitnya 100 orang, dengan sekitar 20 orang di antaranya anak-anak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta segera diadakan gencatan senjata di Gouta Timur karena situasinya di luar kontrol dan terjadi kehancuran permukiman yang luar biasa. Baik Pemerintah Suriah maupun Rusia belum berkomentar terhadap besarnya jumlah korban sipil dalam serangan ini.

Diduga serangan tersebut akan ditindaklanjuti oleh pasukan pemerintah lewat serangan darat yang lebih intensif ke wilayah yang diduduki kelompok pemberontak. Namun, sebuah faksi dari banyak kelompok pemberontak mengaku berhasil menggagalkan upaya tentara Suriah untuk maju ke Al-Marj dalam semalam.

Upaya penyelesaian konflik di Suriah sudah banyak dilakukan, tetapi selalu gagal di meja perundingan. Upaya terakhir dilakukan Moskwa untuk mempertemukan kelompok pemberontak dan Pemerintah Suriah di Kota Sochi, Rusia.