KOMPAS/LASTI KURNIA

Adler Haymans Manurung

 

Pada tulisan 8 Desember 2018 telah dibahas mengenai risiko bisnis perguruan tinggi atas tidak adanya mahasiswa yang mendaftar setiap tahun. Risiko operasional dan risiko reputasi menjadi topik bahasan tulisan kali. Presensi mahasiswa di dalam kelas menjadi komponen penting ketika dosen melakukan evaluasi di setiap akhir semester. Persoalan utamanya terletak pada presensi tersebut telah dilakukan secara sistem informasi atau masih manual.

Jika masih manual, perguruan tinggi itu masih dianggap perguruan tinggi yang tidak mengenal sistem informasi. Apabila sistem manual masih berjalan di perguruan tinggi tersebut, dosen harus menyimpan presensi sampai selesai kuliah pada semester tersebut.

Sebaliknya, dengan sistem informasi, dosen akan sedikit terbantu. Dalam sebuah sistem informasi, kartu mahasiswa yang telah memiliki cip dapat digunakan untuk presensi setiap masuk kelas.

Dosen yang kemudian melakukan pengecekan atas presensi tersebut pada akhir kuliah. Dosen harus bisa melakukan ini untuk membuat kebenaran atas presensi yang telah terekam dalam sistem informasi. Mahasiswa sering juga menitip kartunya kepada temannya dan ini merupakan suatu tindakan kecurangan bagi mahasiswa tersebut.

Tindakan mahasiswa yang melakukan presensi dengan menitip temannya itu perlu mendapatkan perhatian dari dosen yang bersangkutan. Apabila dosen memberikan izin kelakuan ini berarti dosen tidak mendidik mahasiswa berlaku jujur. Artinya, mahasiswa bisa saja melakukan tindakan yang sama setelah selesai kuliah.

Karakter suka melakukan kecurangan perlu dicegah sejak mulai kuliah agar tidak terbiasa. Apabila ada mahasiswa melakukan tindakan tersebut, mahasiswa itu perlu diberi penalti agar tidak lulus ujian pada mata kuliah, tetapi tindakan ini harus diumumkan pada awal kuliah agar mahasiswa mengetahui dan menjadi kesepakatan antara mahasiswa dan dosen sehingga tidak ada yang mengingkari kesepakatan ini.

Penjadwalan kuliah terhadap dosen untuk mengajar perlu juga dilakukan dengan saksama agar tidak terjadi bentrok untuk kuliah mahasiswanya. Penjadwalan kuliah ini sangat penting agar terjadi sistem pengajaran yang sesuai dan merupakan pekerjaan berat bagi program studi yang cukup besar mahasiswanya.

Prodi harus membuat penjadwalan perkuliahan agar efisien dan efektif, yang mana mahasiswa diharapkan kuliah sebanyak dua kali dalam sehari agar waktu sisa dapat digunakan mahasiswa untuk mengerjakan yang lain, seperti tugas-tugas perkuliahan.

Pengaturan jadwal perlu dilakukan dengan baik. Apabila ada dosen yang tidak masuk pada jadwal yang telah ditentukan, dosen yang bersangkutan harus melakukan kuliah pengganti agar mahasiswa tidak dirugikan. Bahkan, sangat bagus apabila dosen yang tidak hadir mengajar jauh hari sebelum jadwal itu.

Jadwal kuliah pengganti ini perlu mendapatkan perhatian agar bisa terlaksana. Kuliah pengganti bisa dilakukan setelah kuliah yang dijadwalkan tak terjadi. Bisa juga dilakukan sebelumnya jika sudah diketahui kuliah yang semula dijadwalkan itu tak bisa dilaksanakan.

Sistem informasi yang baik akan memberi reputasi baik pada perguruan tinggi tersebut. Apabila sistem informasi tidak tersedia, akan terjadi kerepotan atas aktivitas ini.

Bahkan, sistem informasi yang baik bisa digunakan untuk menginformasikan tentang tidak hadirnya mahasiswa tersebut sehingga mahasiswa terinformasi dan bisa melakukan rancangan lain untuk kepentingan perkuliahannya.

Sistem informasi tentang pembayaran uang kuliah juga perlu dikelola oleh perguruan tinggi dengan baik untuk memberikan informasi keberlangsungan perkuliahan mahasiswa tersebut. Perguruan tinggi sebaiknya membuat rancangan pembayaran uang kuliah ini.

Perguruan tinggi bisa membuat membayar uang kuliah dengan cicilan setiap bulannya karena orangtua mahasiswa mendapatkan dana kemungkinan setiap bulan. Bagi mereka yang sudah bekerja dan tidak mendapatkan uang kuliah dari orangtua, cicilan merupakan sebuah jalan tengah atau solusi terbaik. Bahkan, melakukan koneksi antara mahasiswa dan bank sangat bagus sekali seperti diuraikan dalam tulisan sebelumnya.

Risiko operasional lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah tentang informasi nilai mahasiswa di akhir semester. Sebaiknya nilai atas mata kuliah yang diambil mahasiswa sudah diperoleh mahasiswa satu minggu sebelum mahasiswa membuat rancangan perkuliahan di semester berikutnya.

Apabila nilai akhir perkuliahan ini belum keluar, mahasiswa akan menemui kerepotan dalam menyusun perkuliahan di semester berikutnya. Oleh karena itu, sistem informasi yang dimiliki perguruan tinggi sangat penting dalam mengelola perguruan tinggi tersebut.

Pengelolaan ini juga penting terkait dengan kuliah akhir mahasiswa dalam rangka membuat skripsi atau karya akhir. Banyak mahasiswa agak lama membuat karya akhir, padahal karya akhir ini juga penting membangun kemampuan mahasiswa dalam menuliskan ide-ide yang sedang dikerjakan. Adakalanya karya akhir ini bahkan dibuatkan pihak lain agar bisa selesai kuliah.

Apakah tidak sebaiknya dilakukan perubahan dengan tidak ada karya akhir, tetapi dengan mewajibkan mahasiswa membuat paper yang dicantolkan dalam beberapa mata kuliah.

Dengan demikian, sekaligus dapat dilihat kapasitas mahasiswa. Apabila diperhatikan, kemampuan membuat karya akhir tidak menjadi hal utama ketika mahasiswa lulus dan langsung bekerja.

Ada risiko jika terjadi penulisan yang berulang-ulang. Jika karya akhir tersebut sudah pernah ditulis oleh pihak lain, hal itu membuat reputasi perguruan tinggi tersebut mengalami penurunan.

Risiko lain yang perlu juga mendapatkan perhatian perguruan tinggi adalah peningkatan kapasitas dosen-dosen yang bersangkutan. Bisa jadi dosen yang bersangkutan mengajarkan apa yang didapatkannya di masa kuliah, padahal sudah ada perkembangan karena penelitian baru yang dilakukan berbagai pihak.

Artinya, kualitas mahasiswa perlu dijaga dan meningkat agar reputasi juga meningkat melalui peningkatan kualitas dosen. Evaluasi dosen dan lokakarya terhadap dosen sangat penting sehingga kualitas bisa terjaga.

Buku teks yang terbaru perlu dimiliki bisa dengan soft copy ataupun hard copy serta terinformasi kepada dosen dan mahasiswa.