Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 18 November 2019

TAJUK RENCANA: BBM dan Perekonomian Iran (Kompas)


Demonstrasi berlangsung sedikitnya di 12 kota besar di Iran sejak Jumat (15/11/2019). Meski naik sekitar 50 persen, harga bahan bakar minyak (BBM) di Iran, 15.000 real (sekitar Rp 6.350), masih terbilang paling murah di dunia. Kenaikan itu sudah diperkirakan, tetapi ketika diumumkan Jumat dini hari, banyak warga Iran yang terkejut.

Unjuk rasa pertama terjadi di Sirjan, sebuah kota sekitar 800 kilometer (500 mil) tenggara Teheran. Dilaporkan, satu orang tewas di Sirjan. Kantor berita pemerintah, IRNA, mengatakan, "Para pengunjuk rasa mencoba membakar depot minyak, tetapi mereka dihentikan oleh polisi."

Kantor berita AP melaporkan, dengan kenaikan harga ini, setiap pengendara diperbolehkan membeli 60 liter bensin per bulan dengan harga 15.000 real per liter. Namun, setiap tambahan satu liter dari jatah itu dihargai 30.000 real. Sebelum itu, pengemudi diizinkan membeli hingga 250 liter per bulan dengan harga 10.000 real per liter.

Menurut Presiden Iran Hassan Rouhani, pemotongan subsidi minyak dimaksudkan untuk memberikan tambahan uang tunai pada sekitar 18 juta keluarga akibat kenaikan harga ini. Penghematan ini pun diharapkan dapat menghasilkan 300 triliun real per tahun.

Sanksi itu membuat nilai mata uang real merosot tajam, inflasi tinggi, dan perekonomian Iran pun turun tajam.

Keputusan itu didukung sepenuhnya Ayatollah Ali Khamenei. Ia mengatakan, beberapa orang khawatir terhadap kenaikan itu. "Namun, sabotase dan pembakaran dilakukan oleh para hooligan, bukan rakyat kita. Kontrarevolusi dan musuh-musuh Iran selalu mendukung sabotase dan pelanggaran keamanan dan terus melakukannya," katanya.

Perekonomian Iran terus memburuk setelah Amerika Serikat (AS) mundur dari Kesepakatan Nuklir 2015, dan sanksi baru AS terkait ekspor minyak. Sanksi itu membuat nilai mata uang real merosot tajam, inflasi tinggi, dan perekonomian Iran pun turun tajam. Iran melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki ekonomi, misalnya membujuk negara di Eropa membeli minyak secara langsung, tetapi belum berhasil.

Pada saat bersamaan, Iran meningkatkan pengayaan nuklir yang pernah diminimalkan saat Kesepakatan Nuklir 2015 dicapai. Aparat keamanan Iran selalu bertindak tegas pada setiap kali unjuk rasa terkait kesulitan ekonomi yang mulai terjadi sejak tahun 2017.

Saat ini, untuk meredam unjuk rasa, aparat Iran akan kembali mengerahkan polisi, aparat militer, dan membatasi layanan internet. Penggunaan internet di Iran hari Sabtu lalu turun hingga mencapai 7 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Berdasarkan pengalaman, Iran akan bisa menemukan jalan keluar dari tekanan warga dan dunia internasional. Untuk itu, Iran harus segera melaksanakan pemberian tambahan uang tunai bagi warga kurang mampu untuk mengurangi tekanan dari dalam. Jika tidak, tekanan itu bisa membesar dan makin sulit diatasi.

Kompas, 18 November 2019

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger