Fungsi pelayanan oleh pemerintahan negara dengan perekonomian terbesar dunia itu nyaris lumpuh. Deadlock anggaran ini tidak saja mengancam kelangsungan pembiayaan belanja dan sejumlah program kerja pemerintah, tetapi juga menempatkan pemulihan AS dalam bahaya. Pasar modal di seluruh dunia juga anjlok karena kekhawatiran kondisi itu menuntun pada gagal bayar AS.
Akibat kemelut tersebut, mulai Selasa sekitar satu juta dari 2,1 juta pegawai pemerintah harus dirumahkan tanpa dibayar gajinya. Pekerja, seperti pengawas lalu lintas udara di bandara, personel militer, atau pengawas perbatasan akan tetap bertugas. Namun, pegawai nonutama, termasuk sebagian pegawai Gedung Putih, harus diistirahatkan.
Tunjangan pensiunan dan veteran tak bisa dibayarkan. Sejumlah proyek riset kesehatan dihentikan. Taman nasional dan museum tutup. Kejadian ini mengulang peristiwa 17 tahun lalu ketika pelayanan pemerintah ditutup 28 hari pada Desember 1995 karena deadlock anggaran.
Kejadian serupa hampir berulang pada April 2011 dan sempat mengakibatkan Standard & Poor's untuk pertama kali dalam sejarah menurunkan peringkat utang AS. Sudah bisa dibayangkan kekacauan besar yang bakal terjadi jika tak segera ada resolusi. Yang paling mencemaskan, AS bisa gagal bayar jika akibat deadlock, pemerintah gagal memenuhi kewajiban yang jatuh tempo pertengahan Oktober. Utang federal saat ini diperkirakan 17,9 triliun dollar AS.
Gagal bayar dan kebangkrutan AS akan memiliki dampak riil pada perekonomian dunia serta mengakibatkan guncangan pada sistem keuangan global dalam skala yang sulit terbayangkan mengingat AS debitor terbesar dunia.
Ketegangan soal anggaran diduga dilatari keinginan kubu Republik menyabotase program reformasi kesehatan yang diajukan Obama (Obamacare) yang selama ini ditentang mati-matian oleh Republiken. Sebagian program ini menurut rencana mulai diterapkan pada 1 Oktober.
Disfungsi politik di AS yang menuntun pada kian terancamnya pemulihan ekonomi AS menjadi kabar buruk bagi perekonomian global. Sebelumnya, spekulasi kemungkinan terjerumusnya kembali AS dalam resesi pada 2014 sudah membuat ketar-ketir dunia. Fed sendiri akhirnya memutuskan menunda pengurangan stimulus ekonomi karena ini. Dunia memasuki periode gejolak berbahaya dan ketidakpastian baru yang harus diantisipasi semua pihak.
Situasi ke depan masih sulit diprediksi dengan kedua kubu di AS saling tak mau disalahkan terkait dengan deadlock ini, terutama dengan banyaknya kepentingan dipertaruhkan menjelang pemilu kongres 2014. Kita berharap segera ada solusi yang bisa mempertemukan keduanya agar risiko bagi perekonomian global juga bisa ditekan.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002423710
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar