Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 25 November 2013

Iran Hentikan Sementara Nuklirnya (Tajuk Rencana Kompas)

KESEDIAAN Iran membekukan sementara program nuklirnya mendapat apresiasi luas. Ketegangan soal nuklir Iran pun langsung surut.
Sekalipun pembekuan sementara hanya berlangsung enam bulan, kesediaan itu sendiri sudah dipandang sebagai langkah bersejarah. Jalan menuju kesepakatan memang sungguh sulit sejak isu nuklir Iran mencuat ke permukaan tahun 2003. Sampai saat terakhir pun, dalam perundingan di Geneva hari Minggu, ketegangan masih terasa. Namun, perubahan berjalan cepat setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama berbicara 15 menit melalui telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, yang terpilih Juli lalu.

Tidaklah mungkin tercapai kesepakatan pembekuan sementara program nuklir Iran tanpa peran penting Presiden Rouhani, yang dikenal cenderung moderat. Rouhani mengesahkan ide pembekuan sementara program nuklir negaranya untuk mengurangi tekanan Barat.

Paket pembekuan sementara program nuklir antara lain memutuskan, Iran menghentikan selama enam bulan proses pengayaan uranium pada level maksimum 5 persen, yang diperlukan untuk bahan dasar senjata nuklir. Sebagai kompensasinya, sanksi Barat terhadap Iran dikurangi secara gradual, termasuk memberi akses bagi ekspor minyak Iran senilai 4,2 miliar dollar AS. Periode pembekuan diharapkan pula menjadi peluang melakukan perundingan untuk mendorong kesepakatan yang lebih luas.

Kesediaan Iran membekukan sementara program nuklirnya disambut luas, antara lain oleh Presiden Obama sebagai langkah penting menghentikan Iran menuju pembuatan bom nuklir. AS berada paling depan dalam menentang program nuklir Iran. Lebih-lebih lagi karena AS bermusuhan dengan Iran sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979. Penentangan keras juga dari Israel yang beranggapan program nuklir Iran ditujukan ke negaranya.

Namun, tidak seperti Obama yang memberi apresiasi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru menanggapi secara negatif. Dunia internasional dikatakan terlalu menoleransi program nuklir Iran. Terlepas dari berbagai silang pendapat atas pembekuan sementara program nuklir Iran, kesediaan itu sendiri merupakan langkah maju yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selama ini, Iran merasa program nuklirnya sebagai bagian dari ekspresi dirinya, yang tidak boleh tunduk pada tekanan negara mana pun. Iran juga merasa diperlakukan tidak adil karena haknya mengembangkan program senjata nuklir dihalang-halangi. Bukankah negara-negara paling vokal melarang program nuklir Iran justru negara-negara yang memiliki program senjata nuklir?

Namun, siapa pun pemiliknya, senjata nuklir adalah pemusnah massal yang dapat menghancurkan manusia, berbagai makhluk hidup, dan menghancurkan lingkungan hidup dengan kekuatan radiasi yang sangat tinggi.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000003346066
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger