Membaca artikel di surat kabar merupakan kebiasaan saya. Saat membaca artikel rubrik Opini di Kompas dan Suara Pembaruan terbitan 4 Maret 2014 terasa ada yang mengganjal. Ada artikel kembar. "Amandemen KUHP dan KUHAP" oleh Frans H Winarta, Ketua Umum Peradin, dosen Fakultas Hukum UPH, dimuat Kompas. "Amandemen KUHP dan KUHAP Harus Realistis" dimuat di Suara Pembaruan. Judulnya beda, tetapi artikel tersebut pasti dikirim ke dua surat kabar.
Budi S, Jalan Kaligawe, Semarang
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005292902
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar