Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 23 Juni 2014

TAJUK RENCANA: Kebangkitan Radikalisme (Kompas)

SEJUMLAH negara di dunia, terutama di kawasan Timur Tengah dan Afrika, sedang direpotkan oleh berbagai ancaman bahaya radikalisme.
Gerakan radikal paling fenomenal belakangan ini antara lain Boko Haram di Nigeria serta perjuangan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Irak. Ancaman radikalisme secara umum cenderung meluas. Sejumlah negara Afrika, seperti Nigeria, Somalia, Yaman, Mali, dan Libya, semakin kewalahan menghadapi ancaman kaum radikal.

Tantangan serupa dialami beberapa negara Timur Tengah, seperti Suriah dan Irak. Juga tampak kelelahan Pakistan dan Afganistan dalam menghadapi gerakan radikal dan kaum ekstremis yang terus bermunculan. Upaya menghadapi ancaman Boko Haram atau NIIS dan berbagai gerakan radikal lainnya berlangsung di tengah masyarakat dunia menyaksikan pergulatan keras bangsa Afganistan dan Pakistan menghadapi sisa-sisa kekuatan Taliban dan jaringan teroris Al Qaeda yang masih mengganas.

Kehadiran Taliban, Al Qaeda, Boko Haram, NIIS, dan berbagai gerakan radikal lainnya menciptakan petaka kemanusiaan. Hampir tidak ada hari atau pekan berlalu tanpa kekerasan, termasuk penculikan, pembunuhan, dan peledakan bom, yang meminta korban jiwa. Kerugian harta benda pun tidak sedikit. Ancaman bahaya kelompok radikal dan ekstrem telah merepotkan pemerintah dan kaum moderat di banyak negara.

Sekalipun jumlahnya sangat terbatas, agresivitasnya luar biasa dengan menghalalkan segala cara, termasuk serangan bom bunuh diri. Dengan mengacu pada asal-usul kata radix (akar dalam bahasa Latin), gerakan radikal semula dimaksudkan untuk kembali ke akar ajaran. Hanya dalam praktiknya, gerakan radikal tidak hanya bertujuan "mengubah mulai dari akar", tetapi justru memaksakan kehendak perubahan dari luar, bukan dari dalam akar.

Upaya memaksakan kehendak dilakukan dengan menggunakan segala cara, terutama kekerasan, intimidasi, dan aksi teror. Tujuan gerakan tidak lagi pada upaya kembali ke akar ajaran, tetapi pada upaya mengambil alih kekuasaan. Fenomena gerakan radikal dan ekstremis tentu saja tidak tiba-tiba, tetapi sebagai dampak frustrasi sosial yang bersumber pada ketidakadilan dan ketimpangan sosial ekonomi. Gerakannya cepat membesar jika tidak cepat dipatahkan secara dini oleh aparat hukum.

Ancaman gerakan radikal dan ekstremis melawan kemanusiaan karena menggunakan kekerasan, intimidasi, dan teror dalam perjuangannya, yang meminta korban jiwa tidak sedikit dan kerugian harta benda. Lebih memprihatinkan lagi, kekerasan selalu mereproduksi kekerasan lain. Gagasan dan tindakan kekerasan organisasi kejahatan selalu memberi inspirasi bagi kelompok lain untuk meniru atau mengikutinya. Sungguh berbahaya.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007410008
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger