Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 16 Agustus 2014

TAJUK RENCANA: Kemerdekaan dan Harapan Baru (Kompas)

Perayaan peringatan Proklamasi Kemerdekaan tahun 2014 berlangsung di tengah masa penantian pembentukan pemerintahan baru.
Sebagai perayaan peringatan, refleksi diperlukan untuk mengingat pergulatan generasi terdahulu yang membawa bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Luar biasa pengorbanan generasi para pendiri bangsa. Semangat dan harapan mereka untuk generasi penerus terlihat jelas pada pembukaan undang-undang dasar, yang menekankan kesejahteraan, keadilan, kebinekaan, dan perdamaian.

Sugesti pembukaan UUD sungguh kuat karena tidak sekadar menjadi harapan generasi para pendiri bangsa, tetapi sekaligus sebagai formulasi perilaku mereka sendiri yang mengutamakan kepentingan umum dan semangat rela berkorban. Jika semangat pengorbanan generasi para pendiri bangsa disandingkan dengan perilaku generasi sekarang, muncul kegamangan, terutama karena semangat pengorbanan diri dan upaya mengutamakan kepentingan umum cenderung meluntur dewasa ini.

Jangankan mengorbankan diri, upaya menahan diri saja dari godaan kerakusan pun tidak terlihat. Maraknya praktik korupsi dari pusat sampai daerah memperlihatkan betapa asketisme dan keteladanan mengalami krisis serius di kalangan pejabat. Kondisi Indonesia, yang sudah merdeka 69 tahun ini, dikhawatirkan akan menjadi runyam jika tidak ada terobosan besar.

Di balik kekhawatiran itu, muncul harapan tinggi terhadap pemerintahan baru hasil pemilihan presiden tahun 2014. Pemerintah baru diharapkan akan membawa perubahan dan perbaikan atas berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia. Tentu saja sudah banyak pencapaian selama era kemerdekaan, tetapi tantangan masih banyak.

Persoalan yang dihadapi tampak berlapis-lapis di tengah arus perubahan yang berlangsung cepat di dunia yang semakin landai. Tantangan serius antara lain tampak dalam bidang ideologi. Sejauh mana bangsa Indonesia mampu mempertahankan identitas dirinya, menjaga kuat nilai-nilai luhur Pancasila di tengah gempuran pengaruh ideologi dan paham dari luar.

Tentu saja Indonesia tidak boleh menutup diri, tetapi sangatlah penting menjaga identitas diri dan kepribadian bangsa agar tak kehilangan orientasi di tengah tarik-menarik kepentingan ideologi dan paham lain yang tidak cocok dengan sistem nilai dan budaya bangsa. Jelas pula nilai-nilai luhur ideologi Pancasila perlu diwujudkan secara konkret dalam proses pembangunan berkelanjutan untuk menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan kedamaian. Kemiskinan dan kesenjangan sosial harus disingkirkan.

Tanpa kesejahteraan, keadilan, dan kedamaian, makna Pancasila dan kemerdekaan dikhawatirkan akan menjadi hambar. Perayaan peringatan hari kemerdekaan seyogianya akan memperbarui tekad bangsa untuk meningkatkan upaya mempercepat penciptaan kemakmuran sebagai tujuan utama perjuangan kemerdekaan.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008354194
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger