Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 01 Agustus 2014

TAJUK: Teruslah Memperbaiki Diri (Kompas)

Meski kemacetan parah terjadi, secara umum arus mudik 2014 lebih baik dibandingkan dengan arus mudik 2013. Angka kecelakaan lalu lintas turun.

Data yang dirilis Mabes Polri menunjukkan, pada kurun waktu 22-29 Juli 2014 terjadi 1.584 kecelakaan di jalur darat. Angka itu turun 14 persen dibandingkan dengan arus mudik 2013. Pada periode yang sama tahun lalu tercatat 1.832 kasus. Korban meninggal sebanyak 352 orang, turun dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 384 jiwa.

Turunnya angka kecelakaan pada arus mudik sejalan dengan berkurangnya pengguna motor. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan jumlah pengguna sepeda motor berkurang sekitar 15 persen, dari 1,7 juta tahun 2013 menjadi 1,5 juta pada tahun 2014. Pada arus mudik 2013, pemudik sepeda motor mendominasi kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan moda lain. Pada tahun 2014, pemudik sepeda motor lebih memilih menggunakan program mudik gratis. Sepeda motor diangkut moda lain.

Penurunan jumlah kecelakaan adalah salah satu indikator keberhasilan mudik Lebaran. Beralihnya pemudik motor ke program mudik gratis motor, paling tidak, mengindikasikan peningkatan kesadaran keselamatan berkendara. Peningkatan kesadaran berlalu lintas serta kehadiran polisi dan petugas lain di lapangan yang ikut membantu menekan turunnya angka kecelakaan lalu lintas harus diapresiasi. Program yang baik harus dikembangkan pada tahun berikutnya agar tiap hari kita bisa memperbaiki diri dan terus memperbaiki diri. Tahun ini harus lebih baik daripada tahun lalu, tahun depan harus lebih baik daripada tahun ini. Itulah prinsip bangsa pembelajar.

Meski angka kecelakaan turun, kita berharap anggota kepolisian tidak lelah untuk tetap mengawal pemudik yang balik ke Jakarta pada Jumat dan Sabtu nanti. Saat mudik Lebaran adalah momentum yang tepat bagi pemerintah memberikan pelayanan maksimal. Lancarnya arus mudik yang melibatkan sekitar 28 juta manusia membutuhkan semangat pelayanan ekstra dari penyelenggara negara.

Hal lain yang menjadi catatan dari mudik 2014 adalah masalah kemacetan yang belum berhasil kita atasi. Tol Cikampek hingga Simpang Jomin dan jalur selatan di Nagreg adalah wajah yang tak pernah berubah. Mudik 2014 diperparah rusaknya jembatan Comal dan jembatan di jalur selatan serta lintasan kereta api di jalur Bumiayu. Seorang pemudik membutuhkan waktu 33 jam untuk mencapai Yogyakarta dari Jakarta.

Sebagai bangsa pembelajar, kita harus terus belajar dan terus memperbaiki diri. Kemacetan parah harus bisa diatasi pada tahun 2015. Kemacetan parah di Simpang Jomin akan bisa sedikit diatasi jika proyek jalan Cikampek-Palimanan bisa diselesaikan pada tahun 2015. Jalur rel ganda Jakarta-Surabaya harus bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kapasitas kereta api sebagai moda transportasi massal tahun 2015. Masalah itu harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah baru untuk memastikan proyek infrastruktur bisa terwujud.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008113015
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger