Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 15 September 2014

TAJUK RENCANA Inggris Siap Memburu NIIS (Kompas)

PEMENGGALAN kepala pekerja kemanusiaan asal Inggris, David Haines, oleh kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah, membuat Inggris berang.
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengecam pembunuhan David Haines (44). Setelah menyaksikan video pemenggalan Haines yang telah dipastikan keasliannya, Cameron menyebut pembunuhan itu sebagai "murni tindakan setan".

Pemenggalan kepala Haines diperkirakan bisa membuat Inggris mengubah keputusan menolak bergabung dengan Amerika Serikat melawan NIIS di Irak dan Suriah.

Pada Jumat lalu, menteri luar negeri 10 negara Arab bertemu dengan Menlu AS John Kerry di Jeddah, Arab Saudi. Kesepuluh negara Arab itu adalah Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Mesir, Irak, Jordania, Lebanon, Arab Saudi, Qatar, dan Turki. Di akhir pertemuan, dikeluarkan pernyataan bersama, yang isinya antara lain, mendukung AS dalam "perang komprehensif melawan NIIS".

Turki, yang hadir dalam pertemuan di Jeddah tersebut, tidak turut menandatangani pernyataan bersama itu. Turki juga menolak pangkalan udaranya di wilayah selatan digunakan AS sebagai basis serangan udara terhadap NIIS. Turki secara tegas menolak bergabung karena tidak mau membahayakan nasib 49 warga Turki, termasuk diplomat dan anak-anak, yang disandera NIIS dari kantor Konsulat Turki saat Mosul, kota kedua terbesar di Irak, diserbu NIIS, Juni lalu.

Jerman dan Inggris, Jumat, menyatakan tidak akan ambil bagian dalam serangan udara tersebut. Partisipasi Jerman hanya sebatas memasok senjata bagi pejuang Kurdi melawan NIIS, seperti yang telah diputuskan Kanselir Jerman Angela Merkel, bulan lalu. Sementara Menlu Inggris Philip Hammond mengatakan tidak akan ambil bagian dalam serangan udara. Berbeda dengan Jerman dan Inggris, Australia menyatakan tengah mempertimbangkan ikut bergabung dengan AS dalam serangan udara.

Pemenggalan kepala pekerja kemanusiaan asal Inggris tersebut bisa memicu Inggris ikut serta dalam serangan udara AS. Minggu kemarin, PM Cameron langsung mengumpulkan penasihat-penasihat militernya untuk membahas langkah-langkah untuk menanggapi pemenggalan Haines yang direkam dalam video. PM Cameron menegaskan akan melakukan langkah apa pun yang dimungkinkan untuk memburu para pembunuh Haines dan mengajukannya ke pengadilan. Berapa pun lamanya waktu yang diperlukan untuk itu.

Tampak jelas bahwa NIIS salah hitung. Dalam videonya disebutkan, pemenggalan dilakukan agar Inggris tidak bergabung dengan AS dalam menyerang NIIS. Namun, yang terjadi adalah kebalikannya. Inggris mungkin akan bergabung dengan AS untuk memburu pelaku pemenggalan Haines.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008895235
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger