Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 04 Oktober 2014

TAJUK RENCANA: Beijing Belum Berniat Ikut Campur (Kompas)

DUKUNGAN terhadap unjuk rasa di Hongkong mulai muncul di Tiongkok daratan. Beijing langsung menangkap aktivis yang terlibat dalam aksi protes itu.
Aparat keamanan menangkap sedikitnya 20 aktivis dan menginterogasi lebih dari 60 orang yang menggelar aksi protes di wilayah Tiongkok daratan, dekat perbatasan dengan Hongkong. Beijing berkilah penangkapan itu dilakukan karena para aktivis mengadakan aksi protes pada Hari Nasional Tiongkok atau peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Rabu (1/10).

Beberapa kelompok pro demokrasi di Tiongkok mendesak Beijing segera membebaskan para aktivis yang ditangkap. Selain di Tiongkok daratan, aksi solidaritas terhadap unjuk rasa di Hongkong tersebut juga muncul di Taiwan dan Singapura.

Dalam tajuk rencana yang dimuat di harian ini,
1 Oktober lalu, disebutkan, Beijing menghadapi pilihan sulit dalam menangani unjuk rasa di Hongkong. Jika terlalu lunak, dikhawatirkan unjuk rasa makin membesar. Namun, jika terlalu keras, akan menuai protes dari dunia internasional.

Tampaknya Beijing mengambil pilihan yang pertama. Akibatnya, unjuk rasa di Hongkong tetap berlanjut. Pengunjuk rasa memberikan batas waktu hingga Kamis kemarin kepada Pemimpin Eksekutif Hongkong Leung Chun Ying untuk turun dari jabatannya. Dan, dalam kesempatan yang sama, mereka pun menolak keinginan Beijing untuk memeriksa para calon penggantinya sebelum maju dalam pemilihan. Keinginan tersebut dianggap sebagai mencemari demokrasi Hongkong.

Sempat ada kekhawatiran, polisi Hongkong akan kembali menggunakan kekerasan, seperti yang terjadi akhir pekan lalu. Namun, kekhawatiran itu tidak terbukti. Unjuk rasa berlangsung dengan tenang, tanpa bentrokan.

Walaupun menyebut aksi tersebut bisa memicu terjadi kekacauan di Hongkong, tampaknya Beijing menahan diri untuk tidak ikut campur. Apalagi, aparat keamanan di Hongkong meyakinkan Beijing bahwa mereka masih dapat menguasai keadaan.

Akan tetapi, Beijing tidak mau memberikan toleransi sedikit pun terhadap aksi protes yang terjadi di Tiongkok daratan. Jika dibiarkan, dikhawatirkan aksi protes itu berkembang tidak terkendali dan mengganggu kestabilan masyarakat dan kemajuan ekonomi Tiongkok. Itu sebabnya, aparat kepolisian Tiongkok langsung bertindak tegas, tanpa keraguan sedikit pun.

Kita berharap unjuk rasa di Hongkong dapat tetap berlangsung dengan damai dan krisis politik yang terjadi di Hongkong pun dapat diselesaikan dengan baik. Karena jika Beijing sampai ikut campur tangan, dikhawatirkan unjuk rasa tersebut akan menghebat dan kekacauan terjadi di Hongkong.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009254592
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger