Dengan persetujuan parlemen Jerman, Jumat pekan lalu—suara rakyat Jerman penting karena negara itu pemberi pinjaman terbesar—Yunani selamat dari kebangkrutan.
Selasa pekan lalu, Bank Sentral Eropa, Komisi Eropa, dan Dana Moneter Internasional (IMF) setuju memperpanjang waktu pembayaran utang. Setelah persetujuan tiga lembaga tersebut, beberapa negara anggota harus meminta persetujuan parlemen, di antaranya Jerman.
Persetujuan para kreditor itu meningkatkan kepercayaan warga Yunani terhadap kredibilitas pemerintah. Menteri Keuangan Yanis Varoufakis optimistis, dana 700 juta euro, yang didepositokan kembali oleh warga begitu kabar resmi tersiar Yunani mendapat perpanjangan waktu, merupakan pembalikan arah yang benar bagi penyelamatan perekonomian Yunani. Namun, jumlah tersebut belum seberapa dibandingkan dengan penarikan uang oleh masyarakat, yang diperkirakan Bloomberg mencapai 20 miliar euro, sejak Desember 2014.
Krisis keuangan Yunani terakhir ini berawal dari kemenangan Alexis Tsipras dalam pemilu. Tsipras dalam kampanye menjanjikan akan menolak kesepakatan dengan para kreditor yang menuntut Yunani mengetatkan anggaran. Begitu dilantik bulan lalu, Tsipras memerintahkan Menteri Varoufakis merundingkan pemotongan utang atau Yunani keluar dari zona euro. Hal ini ditolak para kreditor. Sebagai kompromi, Yunani mendapat perpanjangan waktu untuk mencicil utang yang besarnya 320 miliar euro.
Setelah kesepakatan terbaru tersebut, Pemerintah Yunani harus membuktikan janji kampanyenya kepada para pemilih sekaligus janji kepada para kreditor.
Tsipras berjanji memburu pengemplang pajak, memberantas korupsi, dan mengefisienkan pemerintahan. Selain itu, pemerintah juga dituntut berani menolak tuntutan kenaikan upah pekerja dan memotong jumlah pegawai negeri, serta membuat program jaring pengaman sosial.
Yunani terus mengalami krisis keuangan sejak 2010 dan berkali-kali menghadapi keadaan akan keluar dari zona euro. Ekonominya menyusut hingga seperempat dalam enam tahun.
Untuk mendapat dana talangan terakhir senilai 7,2 miliar euro, pemerintah harus membuktikan bahwa pada akhir April janji rencana reformasi keuangan memberi hasil. Sementara itu, lebih dari 20 juta euro utang Yunani kepada Bank Sentral Eropa dan IMF jatuh tempo hingga Agustus.
Pemerintah Yunani harus menjaga kepercayaan para pemilih dan kreditor. Ingkar janji jelas bukan pilihan karena taruhannya ancaman kebangkrutan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Maret 2015, di halaman 6 dengan judul "Yunani Selamat dari Kebangkrutan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar