Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 30 Juni 2015

‎”Rafflesia” Bukan Bunga Bangkai//Asuransi Mobil//Pohon Berbahaya//”Online” Tak Lengkap. (Surat Pembaca Kompas)

"Rafflesia" Bukan Bunga Bangkai

Anak saya yang berusia 5 tahun suatu hari meminjam buku dari sekolah. Buku itu berjudul Bunga Bangkai, ditulis Lusia Susiani, yang masuk Seri Bunga Nusantara terbitan Elex Media Komputindo. Saat mulai membacakan, saya menyadari ternyata buku itu bergambar sampul dan bercerita tentang bunga Rafflesia arnoldii, yang sebenarnya bukan bunga bangkai.

Bunga bangkai yang betul adalahAmorphophallus titanum, spesies yang sama sekali berbeda dengan Rafflesia. Secara taksonomi, Amorphophallusmasuk kelas Liliopsida, sedangkanRafflesia masuk kelas Magnoliopsida.

Rafflesia adalah tanaman parasit yang hidup pada inang tertentu, tanpa batang dan daun. Sementara Amorphophallus merupakan tanaman lengkap yang memiliki umbi, daun, dan bunga.

Adalah Dr Ordoardo Beccari, ahli botani dari Italia, yang pertama menemukan dan mendeskripsikan Amorphophallus titanum tahun 1879 di Ajer Mantcior, Padang. Adapun Rafflesia arnoldii, seperti namanya, ditemukan tahun 1818 oleh pemandu yang bekerja untuk Dr Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi.

Saya berharap penerbit Elex Media Komputindo segera menarik dan merevisi buku Bunga Bangkai tersebut.

ARINI, BUMI SERPONG DAMAI


Asuransi Mobil

Pada 30 April 2015, mobil saya kecelakaan cukup parah di area turunan parkir Wisma Slipi. Mobil diderek ke bengkel Honda Pradana, Karang Tengah. Saya juga menghubungi asuransi Japro untuk klaim asuransi.

Setelah proses survei cukup lama, 1 minggu, SPK pertama terbit per 27 Mei. Berarti 1 bulan sejak kejadian.

Meski bengkel secara paralel memperbaiki, ada suku cadang bullheadyang habis stok, perlu waktu pemesanan 1 bulan. Saat suku cadang datang di awal Juni, ternyata ditemukan lagi suku cadang lain yang rusak. Sekali lagi, suku cadang ini juga kosong, dengan waktu pemesanan tak terbatas.

Kekurangan suku cadang disampaikan lagi ke asuransi Japro. SPK revisi baru dikeluarkan pada 22 Juni. Namun, rinciannya tidak lengkap. Padahal, menurut bengkel, rincian sudah dikirim via surat elektronik ke Japro per Mei.

Honda Pradana tidak menginformasikan soal SPK yang tidak lengkap, padahal SPK dikirim ke pihak bengkel. Sekarang, saat meminta SPK revisi, asuransi mengatakan tidak ada foto dari bengkel. Padahal, bengkel mengatakan sudah mengirim data per Mei lalu.

Layanan bengkel Honda Pradana dan asuransi Japro mengecewakan dan berbelit-belit. Sudah dua bulan dan mobil saya belum beres juga.

KARINA STEVANI, TAMAN RATU BLOK EE2/8 KEDOYA SELATAN, JAKARTA BARAT


Pohon Berbahaya

Beberapa minggu lalu, kendaraan saya yang sedang berjalan kejatuhan buah. Kaca depan retak. Sebelumnya, buah tersebut jatuh dan menimpa atap kendaraan saya.

Pohon tersebut berbunga putih dan berbuah, seperti mangga, tetapi buahnya keras dan banyak ditanam di pinggir jalan raya dan kompleks perumahan.

Di negara mana pun pohon yang berbuah tidak boleh ditanam di pinggir jalan. Mohon perhatian Dinas Pertamanan DKI.

DHARMAWAN RAHARDJA, VICE PRESIDENT TOUR DIVISION GENTATOURS, JALAN GUNUNG SAHARI RAYA, JAKARTA 10610


"Online" Tak Lengkap

Pada 25 Juni 2015 saya mencoba layanan paspor online. Meski di situs web utama disebutkan tersedia buku paspor 24 halaman seharga Rp 155.000 dan 48 halaman Rp 355.000, ternyata yang tersedia (artinya proses pengisian onlinebisa terus berlanjut) hanya buku paspor 48 halaman.

Saat hendak mengisi "kantor imigrasi" pilihan tidak berfungsi. Padahal, begitu tidak bisa mengisi, kolom menjadi merah, dan proses tidak bisa dilanjutkan.

Selang beberapa waktu saya mencoba lagi, dan berfungsi. Setelah menekan tombol lanjut, saya mengisi tanggal dikeluarkan KTP. Ternyata tidak berfungsi lagi dan tidak dapat dilanjutkan.

Beberapa kali saya mencoba menghubungi nomor telepon yang tercantum di situs web, tidak ada yang menjawab.

Mohon Kementerian Hukum dan HAM segera membenahi pelayanan publik yang vital ini.

CAHYO MULYANTO, CIPINANG MUARA 11 JAKARTA 13240

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Juni 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat kepada Redaksi ".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger