Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 27 Juni 2015

TAJUK RENCANA: Komitmen Obama Perlu Terus Dijaga


TAJUK RENCANA

Komitmen Obama Perlu Terus Dijaga

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Rabu (24/6), menegaskan komitmennya untuk mengakhiri praktik penyadapan terhadap sekutunya.

Penegasan itu disampaikan Obama dalam percakapan teleponnya dengan Presiden Perancis Francois Hollande. Obama menegaskan komitmennya untuk mengakhiri praktik yang mungkin terjadi pada masa lalu dan dianggap tidak layak oleh para sekutunya.

Wikileaks menyebutkan, Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melakukan penyadapan terhadap tiga Presiden Perancis, yaitu Jacques Chirac, Nicolas Sarkozy, dan Francois Hollande, pada periode 2006-2012.

Penegasan Obama itu melegakan dan apabila penegasan itu benar-benar dilakukan oleh AS, kita menyambutnya dengan rasa gembira. Melakukan kegiatan mata-mata, antara lain, dengan penyadapan, sesungguhnya adalah praktik yang biasa dilakukan di dunia internasional. Sebagian besar negara melakukannya. Namun, biasanya, kegiatan itu terutama dilakukan pada negara-negara yang secara politik mempunyai posisi yang berlawanan.

Apabila kegiatan mata-mata itu dilakukan terhadap negara-negara yang bersahabat, ini yang tidak lazim, bahkan dapat dikatakan aneh. Oleh karena itu, biasanya yang dilakukan di antara negara-negara adalah saling menukar informasi rahasia yang diperoleh lembaga intelijen setiap negara. Dalam kaitan itulah penyadapan yang dilakukan NSA terhadap negara-negara sahabatnya sulit diterima.

Itu sebabnya kita dapat mengerti ketika Perdana Menteri Perancis Manuel Valls menyebutkan bahwa tindakan Washington DC sebagai pelanggaran serius terhadap semangat saling percaya. Bahkan, Perancis dalam waktu dekat berniat membuat "tata perilaku baru" di bidang intelijen.

Kita pun dapat mengerti kemarahan Perancis yang segera mengirimkan tim ke Amerika Serikat untuk memastikan tindakan memata-matai sudah diakhiri. Perasaan yang sama seperti yang dialami Perancis juga dialami Jerman, pun pada 2014, ketika eks analis intelijen AS, Edward Snowden, mengungkapkan, AS menyadap telepon Kanselir Jerman Angela Merkel.

Kita berharap komitmen Presiden Obama benar-benar dipegang oleh AS. Dengan demikian, pada masa depan tidak ada lagi perasaan dikhianati oleh AS sebagai negara sahabat. AS perlu menyadari sepenuhnya bahwa persahabatan itu dibangun atas rasa saling percaya dan saling menghargai satu sama lain. Tanpa itu persahabatan tidak mungkin terwujud.

Pada saat yang sama, kita ingin mengingatkan agar tiap-tiap negara tetap waspada terhadap kemungkinan adanya penyadapan. Sebab, penyadapan dapat dilakukan oleh negara mana saja.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Juni 2015, di halaman 6 dengan judul "Komitmen Obama Perlu Terus Dijaga".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger