Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 27 Juli 2015

Lansia dan BPJS//Telepon Putus Dua Bulan//Koreksi atas Alfonsa Horeng (surat pembaca Kompas)

Lansia dan BPJS

Menurut definisi yang ada pada puskesmas tempat saya tinggal, yang disebut lansia atau orang lanjut usia ialah orang yang sudah berusia di atas atau sama dengan 55 tahun atau usia orang pensiun pada umumnya.

Karena sebagai lansia saya sudah lama menggunakan fasilitas Askes, dan sekarang otomatis menjadi peserta BPJS/JKN, dengan ini saya ingin mengemukakan beberapa hal menyangkut lansia dan pelayanan BPJS.

Kemampuan fisik lansia sudah jauh berkurang dibandingkan ketika mereka masih muda. Mayoritas lansia yang mengikuti program BPJS/JKN bukan orang kaya sehingga ke mana-mana—termasuk saat berobat—menggunakan kendaraan umum, seperti angkot, bus, kereta api, bahkan ojek. Banyak lelaki lansia yang hidup hanya berdua dengan istrinya yang sama-sama lansia; anak-anak/kerabat mereka sudah tinggal berjauhan dengan mereka. Bahkan, ada lansia yang hidup sebatang kara. Tak semua lansia dapat diantar suami/istri/anak/kerabat/orang lain saat berobat karena berbagai alasan, kecuali kalau diharuskan didampingi ketika mendapat tindakan pengobatan khusus seperti operasi.

Dapat dibayangkan betapa tak ringan perjuangan para lansia ketika harus pergi berobat. Karena itu, saya mengusulkan kepada pihak berwenang di BPJS/JKN hal berikut. Mohon peraturan BPJS/JKN sedikit dilonggarkan bagi para lansia, seperti tak perlu mengurus rujukan yang berbelit- belit. Lansia boleh berobat dengan fasilitas BPJS di mana pun tanpa melalui prosedur berbeli-belit pula. Lansia boleh berobat di dua poliklinik sekaligus pada hari yang sama dalam satu rumah sakit sehingga tak perlu menguras tenaga lansia yang sudah jauh berkurang itu karena harus datang berkali-kali ke rumah sakit. Lansia dapat berobat di poliklinik khusus lansia, seperti yang telah dilakukan di puskemas tempat saya tinggal sehingga tak perlu berdesak-desakan dengan mereka yang masih muda.

TAUFIQ SURYASUMIRAT, JALAN CITARUM RAYA 37, SUKMAJAYA, DEPOK, JAWA BARAT


Telepon Putus Dua Bulan

Sejak Mei 2015 telepon rumah kami atas nama Sumardi Lamid sudah tidak lagi berdering karena adanya sambungan kabel telepon yang putus: ada nada masuk, tetapi tidak terdengar.

Hal ini sudah saya laporkan ke Telkom 147 sejak awal Juni agar bisa segera diperbaiki, tetapi sampai saat ini belum juga datang petugas Telkom untuk memperbaikinya.

DADE PRATAMA, JALAN H NAMAN, PONDOK KELAPA, JAKARTA TIMUR


Koreksi atas Alfonsa Horeng

Merujuk pada artikel tentang Alfonsa Raga Horeng dalam rubrik Sosok Kompas(21/7), saya mengajukan koreksi. Saya kebetulan kenal dengan sosok perempuan luar biasa ini yang telah berbuat begitu banyak untuk ibu-ibu penenun dan memperkenalkan kain ikat Flores kepada dunia.

Terdapat dua referensi yang perlu dikoreksi dalam artikel tersebut. Pertama, Alfonsa belum menikah dan beliau belum punya anak. Kedua, beliau telah mengunjungi 32 negara, bukan 68 seperti yang ditulis dalam artikel tersebut.

LILY MANURUNG, JALAN MANDAR UTAMA 31, BINTARO JAYA SEKTOR 3A, TANGERANG SELATAN, BANTEN

Catatan Redaksi: Terima kasih atas koreksi Anda.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Juli 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger