Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 28 Juli 2015

TAJUK RENCANA: Iran Sosialisasi Kesepakatan Nuklir (Kompas)

Kesepakatan nuklir antara Iran dan enam negara utama yang dicapai 14 Juli lalu masih menimbulkan banyak kontroversi.

Oleh karena itu, Iran mencoba mengomunikasikannya dengan negara-negara Arab tetangganya. Sejumlah diplomat seniornya, Minggu (26/7), memulai lawatan untuk menjelaskan butir-butir kesepakatan yang dicapai. Ini dipandang penting mengingat kesepakatan itu banyak dipandang dengan kecurigaan dan tidak dipercayai oleh sejumlah negara Arab dan lebih lagi oleh Israel.

Memang, di satu sisi, muncul harapan bahwa kesepakatan nuklir akan meningkatkan keamanan regional dan mengurangi peluang Iran untuk mendapatkan senjata nuklir. Di sisi lain, Arab Saudi dan negara Arab sekutu Barat di sekitar Teluk Persia tetap menyimpan kecurigaan mengenai keinginan Iran di kawasan tersebut.

Seperti diberitakan harian ini Senin kemarin, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif tiba di Kuwait untuk bertemu dengan mitranya, Sheikh Sabah Khaled al-Hamad al-Sabah. Setelah Kuwait, Zarif dijadwalkan mengunjungi Qatar dan Irak.

Iran akan menyampaikan bahwa dengan kesepakatan itu pihaknya akan membatasi program nuklirnya, dan sebagai gantinya, negeri ini akan dibebaskan dari sanksi yang selama ini dikenakan. Selain kesepakatan nuklir, Menlu Iran dikabarkan juga akan membahas peningkatan kerja sama dan upaya penanggulangan terorisme.

Hidup di lingkungan yang langka saling percaya, Iran memang kerepotan. Selama ini Iran banyak dituduh menjadi sponsor kelompok militan. Israel menjadi negara terdepan yang tidak memercayai Iran. Antara lain disebutkan bahwa dengan dana yang dicairkan setelah sanksi dicabut, Iran bakal lebih banyak mendanai kelompok milisi di seluruh kawasan Timur Tengah.

Selama ini Iran juga dituduh mengalirkan dana untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad yang dalam empat tahun terakhir berperang menghadapi kelompok perlawanan yang didukung AS dan negara Arab. PM Israel Benjamin Netanyahu menuduh, dengan dana yang dicairkan pasca kesepakatan—yang disebutnya senilai 100 miliar dollar AS, bukan 29 miliar dollar AS seperti dirilis Iran— Iran lebih leluasa mendanai kelompok Hezbollah di Lebanon dan Hamas serta Jihad Islami di Palestina.

Iran menyebutkan, dana yang akan dicairkan dari bank di luar negeri itu akan dipergunakan untuk investasi di bidang minyak dan gas bumi, petrokimia, serta industri strategis. Namun, sebelum Menlu Iran tiba di Kuwait, di Bahrain ada penggagalan upaya penyelundupan senjata oleh warga Bahrain yang punya kaitan dengan Iran.

Iran harus bekerja keras untuk meyakinkan tetangganya bahwa niatnya memang tulus. Diplomasi oleh para diplomat senior ke tetangga Arab bisa dilihat sebagai bagian dari upaya tersebut.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Juli 2015, di halaman 6 dengan judul "Iran Sosialisasi Kesepakatan Nuklir".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger