Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 27 Juli 2015

Tajuk Rencana: Musuh NIIS Semakin Banyak (Kompas)

Musuh Negara Islam di Irak dan Suriah menjadi semakin banyak ketika Turki, Jumat (24/7) dini hari, menggempur posisi NIIS di Suriah.

Bukan hanya itu, Turki pun mengizinkan Amerika Serikat menggunakan pangkalan militer Turki, Incirlik, untuk menggempur NIIS di Suriah. Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menegaskan, operasi terhadap NIIS berhasil mengenai sasaran dan Turki tidak akan berhenti.

Perubahan sikap Turki itu tentunya merugikan bagi NIIS karena sebelumnya Turki tidak mengambil sikap yang bermusuhan terhadap milisi Sunni itu. Turki, selama ini, kerap dikritik karena kurang aktif dalam menanggulangi NIIS di Suriah.

Walaupun tidak dinyatakan secara terbuka, kurang aktifnya Turki dalam memerangi NIIS itu karena Turki dan NIIS sama-sama memusuhi Presiden Suriah Bashar al-Assad dan milisi Kurdi.

Pertanyaannya, mengapa sikap Turki terhadap NIIS berubah? Ternyata karena Turki menganggap, NIIS berada di balik serangan bom bunuh diri di Suruc, kota di dekat perbatasan Turki-Suriah, Senin lalu, yang menewaskan 32 orang dan melukai 100 orang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan bom bunuh diri itu.

Tidak jelas apakah memang benar NIIS berada di balik serangan bom bunuh diri itu karena hingga kini belum ada bantahan dari NIIS atas tuduhan itu. Akan tetapi, melihat pasukan Turki dan milisi NIIS terlibat baku tembak di Kilis, dekat perbatasan Turki Suriah, Kamis lalu, dugaan bahwa NIIS berada di belakang serangan bom bunuh diri itu menguat.

Turki tidak berhenti di sana. Selain menggempur NIIS di Suriah, Turki menggerebek secara besar-besaran kelompok-kelompok ekstrem di Istanbul dan kota-kota lain. Aparat Turki menangkap 297 orang, termasuk 37 warga asing, yang merupakan anggota NIIS, milisi Partai Pekerja Kurdistan, dan anggota radikal Marxis. Sebanyak 5.000 petugas dilibatkan dalam penggerebekan yang menewaskan satu perempuan dari anggota radikal Marxis.

Pukulan bagi NIIS itu bertambah karena Turki mengizinkan Amerika Serikat menggunakan pangkalan Incirlik yang terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah. Penggunaan pangkalan Incirlik memangkas jarak tempuh jet-jet Amerika Serikat ketika menggempur NIIS. Sebelum ini, jet-jet Amerika Serikat itu lepas landas dari negara-negara Teluk.

Kita belum mengetahui bagaimana akhir dari permusuhan Turki dan NIIS itu, tetapi kita tahu bahwa dengan bermusuhan dengan Turki, NIIS memiliki semakin banyak musuh dan posisinya semakin rentan terhadap serangan udara jet-jet Amerika Serikat. Masih sulit dimengerti mengapa NIIS melakukan suatu tindakan yang merugikan dirinya sendiri?

Sumber: Kompas cetak 27 Juli 2017


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger