Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 21 September 2015

Tajuk Rencana: Kali Ini, Rusia yang Terdeteksi (Kompas)

Pemerintah Rusia disebut secara sistematis memata-matai negara-negara Eropa, Asia, dan Amerika Serikat dalam tujuh tahun terakhir.

Perusahaan keamanan data Finlandia, F-Secure, dalam laporannya yang dikeluarkan pada Kamis (17/9) menyebutkan, Pemerintah Rusia mensponsori sebuah program spionase siber yang melakukan serangan siber melalui kelompok peretas yang menamakan diri "The Dukes".

Disebutkan, kelompok "The Dukes" menggunakan perangkat malware yang mampu mencuri informasi dengan cara menerobos masuk ke sistem jaringan kerja komputer.

Georgia, Turki, Uganda, Amerika Serikat, serta negara- negara di Eropa dan Asia Tengah, termasuk di antara negara-negara yang menjadi korban praktik spionase siber itu. Selain institusi pemerintah, spionase siber juga menyasar lembaga-lembaga pemikir politik di beberapa negara. "Semua tanda yang ditelusuri menunjukkan bahwa Rusia yang mensponsorinya," kata Artturi Lehtio, peneliti F-Secure yang memimpin investigasi itu, dalam laporannya.

Sesungguhnya tidak ada yang luar biasa dengan temuan yang dilaporkan oleh F-Secure itu. Kita mengetahui, semua negara di dunia melakukan kegiatan mata-mata, yang berbeda hanya cakupan dan luasannya saja. Kebetulan kali ini Rusia yang terdeteksi. Tahun lalu, Rusia dan Tiongkok disebut-sebut berada di balik praktik spionase siber yang menyerang Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Amerika Serikat pun tahun 2014 dan 2015 diprotes keras lewat praktik penyadapan yang dilakukannya terhadap pembicaraan telepon kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara sekutunya. Australia pun pernah disebut-sebut menyadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014).

Perusahaan keamanan Amerika Serikat, Symantec, tahun 2014 melaporkan telah menemukan perangkat spionase siber canggih, Regin, yang sejak tahun 2008 digunakan untuk mencuri informasi dari kalangan pemerintah dan bisnis. Rusia dan Arab Saudi merupakan dua negara yang paling banyak diterobos Regin. Tidak ada laporan bahwa Regin pernah menerobos Amerika Serikat.

Semua itu menunjukkan kepada kita bahwa kegiatan memata-matai itu akan tetap ada sampai kapan pun. Hanya cara, peralatan, dan kecanggihannya yang berubah sesuai dengan perkembangan teknologi.

Namun, ada yang menarik dengan dunia siber. Ketika Anda memutuskan untuk membuka akun surat elektronik (surel), Anda akan diingatkan bahwa surel merupakan saluran terbuka. Itu sama dengan Anda diperingatkan untuk tidak mengirimkan informasi rahasia melalui surel. Seharusnya, informasi yang sama pun harus diingatkan pada saat orang membeli telepon seluler, terutama telepon pintar, yakni bukan tidak mungkin telepon Anda disadap.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 September 2015, di halaman 6 dengan judul "Kali Ini, Rusia yang Terdeteksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger