Air bersih semakin sulit didapat oleh saya dan warga lain Perumahan Graha Puncak Anomsari, Driyorejo, Gresik. Sudah sepekan ini kami harus mengantre pesanan air tangki yang belum pasti kapan waktu pengirimannya. Bahkan, ada warga yang berulang kali harus menunggu pasokan air bersih sampai lebih dari 10 hari.
Berulang kali pula kami menyampaikan keluhan kepada PT Baiti Anugerah Inti Tujuh selaku perusahaan pengembang perumahan kami, tetapi tidak ada solusi yang diberikan. Terakhir, saya menghubungi kantor pengembang tersebut melalui telepon pada 16 Oktober dan diterima Bapak Karim. Namun, tetap tak menghasilkan apa-apa.
Awalnya, waktu melakukan kegiatan pemasaran, pihak pengembang berjanji akan menyediakan fasilitas air bersih dari PDAM. Namun, mereka ternyata tak melakukan apa yang telah mereka janjikan kepada warga perumahan yang berjumlah 400 keluarga. Mobil tangki yang disediakan untuk memasok air bersih jumlahnya cuma dua, itu pun hanya satu yang dapat beroperasi, karena satunya lagi rusak. Dengan kondisi seperti ini, bagaimana bisa warga dilayani dengan baik?
Pengembang seakan-akan tidak memperhatikan kebutuhan warga perumahannya akan air bersih, yang merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Sampai kapan kondisi seperti ini berlangsung?
ANJAR DWI LAKSONO
Karah Agung 1C/6, Surabaya
Barang Kiriman Belum Diterima
Pada 5 Oktober 2015, saya memesan tiga barang dari tiga toko berbeda di Tokopedia. Barang dikirim memakai jasa kurir JNE pada 6 Oktober.
Dua barang pertama sudah saya terima pada 7 Oktober, sedangkan yang terakhir, resi pengiriman 0110871500943197, belum saya terima.
Pada 12 Oktober saya sudah menyampaikan keluhan lewat surat elektronik ke bagian layanan pelanggan JNE. Dijawab bahwa paket sedang dalam proses pengiriman oleh kurir,
Namun, setelah dua hari paket belum juga sampai. Saya menyampaikan lagi keluhan pada 15 Oktober dan diminta mengisi dan mengirim formulir investigasi.
Pada 17 Oktober, saya kembali menanyakan perkembangannya, tetapi sampai tulisan ini dibuat pada 19 Oktober, tidak ada respons dari JNE.
Paketnya pun belum ada tanda-tanda sampai ke tempat saya. Padahal, menurut sistem penelusuran (tracking system) paket sudah sampai di JNE Karawang sejak 8 Oktober.
IRWAN LUKMAN ADNAN
Gorowong Kaum, Karawang
Motor Hilang
Pada 16-17 Oktober 2015 keponakan saya dirawat di Rumah Sakit Citama, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat. Saat menemani keponakan yang diare, kakak saya kehilangan sepeda motor sekitar pukul dua dini hari. Raibnya Honda Vario warna putih itu baru disadari pada pagi harinya.
Kami mengadukan kejadian itu kepada pihak rumah sakit dan hanya mendapat jawaban bahwa mereka tak tahu-menahu dan tidak bertanggung jawab. Kami mencari tahu lebih jauh, ternyata rumah sakit itu tidak memiliki satuan pengamanan. Rumah Sakit Citama juga tidak dilengkapi pagar pengaman ataupun kamera pemantau. Pihak rumah sakit mengaku kasus kehilangan motor pasien sudah sering terjadi.
Saya kecewa rumah sakit tidak bertanggung jawab terhadap kenyamanan pelanggan. Saya sudah melapor ke polisi dan berharap semoga hal itu tidak terjadi lagi pada pelanggan lain.
SISCA MARDOTI
Bojonggede, Bogor
Dana Kembalian
Saya membeli tiket pesawat Citilink melalui Ezytravel/Dwidaya dengan kodebooking WGZCPE, dengan kode transaksi 53969 untuk 21 September 2015.
Karena ada perubahan jadwal hingga di atas tiga jam dari pihak Citilink, saya meminta refund.
Dana refund Rp 512.500 sudah ditransfer dari Citilink ke pihak Ezytravel/Dwidaya pada 21 September, sesuai info layanan pelanggan Citilink, Ibu Olive.
Saya menghubungi Ezytravel/Dwidaya pada 1, 2, 9, dan 13 Oktober 2015, tetapi informasi yang saya dapatkan dari Ibu Mita, Pak Ahmad, dan Pak Alan selalu berbeda. Ada yang mengatakan pengembalian dana tujuh hari kerja, bahkan ada yang 90 hari. Mana yang benar?
Pertanyaan saya, mengapa dana pelanggan ditahan oleh Ezytravel/Dwidaya? Padahal, dari pihak Citilink dana tersebut sudah dikirim.
Gara-gara ketidakberesan pada sistem, pelanggan dirugikan.
RAJESH
Jurumudi Baru, Benda, Tangerang
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Oktober 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar