Saya adalah pengagum kinerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Walaupun pada mulanya merasa terganggu dengan ucapan-ucapannya yang kasar, blak-blakan, dan minus metafora, ternyata setelah mempelajari filsafat dan psikologi bahasa, apa yang diekspresikan oleh Ahok adalah sah-sah saja.
Setidaknya setelah merujuk pada hasil kajian para ahli. Seperti Noam A Chomsky yang menganggap bahasa sebagai persoalan "dari dalam" dan bahwa bahasa mengalir dalam sistem yang memungkinkan manusia normal memperoleh bahasa pertamanya di luar kesadaran, tanpa pengajaran formal (language acquisition device).
Pemahaman ini menjelaskan mengapa bahasa di dunia menjadi ribuan ragamnya, seperti "Bahasa Ahok" yang akhirnya memang tak perlu terlalu jauh diintervensi orang lain. Apalagi dalam ucapan-ucapan Ahok selalu termuat fakta-fakta, selaras dengan filsafat bahasa Ludwig Wittgenstein, yang menganggap bahasa (yang baik) adalah yang mampu menerjemahkan fakta. Bukan yang sekadar halus, melainkan memanipulasi fakta.
Kalau mau dicari-cari, maka yang masih kurang dari Ahok adalah sifat responsifnya yang agak keterlaluan. Padahal, Ahok bisa lebih tenang, tak gampang menanggapi, dan tidak perlu mudah terpancing. Dengan begitu, Ahok menjadi tidak mudah marah.
Atas cuitan Dubes Yusron Ihza Mahendra, misalnya, Ahok seharusnya cukup tersenyum sambil mengucap, "Terima kasih, xie xie." Untuk kemudian melupakannya.
Selamat bekerja Pak Ahok.
AGUS DERMAWAN T
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara
Kata "Sekuel"
Banyaknya film—terutama dari luar negeri—yang berseri, mendorong orang untuk sering memakai kata sekuel.
Sayang, terkadang pemakaiannya salah. Di lembar Klasika Jateng & DIY, 16 Maret 2016, dalam rubrik Layar Perak, penulis dengan inisial Mil menulis, "Film Kungfu Panda 3 mempunyai karakteristik yang lekat dengan sekuel-sekuel sebelumnya."
Kata sekuel diambil dari bahasa Inggrissequel yang berasal dari bahasa Latin,sequela yang artinya mengikuti. Jadi,sekuel tidak bisa bersanding dengan kata 'sebelumnya'.
Selaras dengan asal katanya, sekuelharus bersanding dengan kata 'sesudahnya'. Pemakaian kata sekuelyang benar adalah seperti ini: "Konon film Gone with the Wind akan dibuatsekuel-nya, tapi sampai sekarang belum ada". Itu berarti, film legendaris itu konon akan dibuat jilid kedua atau lanjutannya walau sampai sekarang belum terwujud.
Dalam kasus di atas, kata 'seri' mungkin lebih berterima atau netral karena tidak harus mengandung arti 'sesudah'. Kalimat yang lebih baik adalah "FilmKungfu Panda 3 ini mempunyai karakteristik yang lekat dengan seri-seri sebelumnya".
WISNUBROTO BAWONO KUNTJORO
Jalan Kelapa Gading A11, Perum Klodran Indah, Karanganyar, Jawa Tengah
Catatan Redaksi:
Terima kasih masukan Anda.
Muatan Lokal Bahasa Inggris SD
Tidak segera diterbitkannya surat keputusan (SK) muatan lokal dari pemerintah daerah untuk pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar sangat merugikan para guru Bahasa Inggris yang sudah bersertifikat.
Pemerintah berjanji akan memberikan tunjangan profesi, tetapi hanya tinggal janji karena tidak ada SK muatan lokal Bahasa Inggris SD di Banten.
Saya sangat mengapresiasi Pemerintah DKI Jakarta dan mungkin daerah lain yang telah menerbitkan SK muatan lokal Bahasa Inggris di daerahnya. Kebijakan itu sangat membantu para guru Bahasa Inggris yang mengajar di SD untuk mendapatkan haknya. Pemerintah daerah lain hendaknya mencontoh kebijakan itu.
META FEBRIANTI
Teratai Griya Asri, Tangerang
Klaim Asuransi
Adik saya, David Halomoan Hutapea, yang meninggal akibat DBD, ternyata memiliki polis asuransi AJ Manulife dengan nomor polis 4264394935.
Saya mengajukan klaim asuransi jiwa atas nama almarhum pada 13 November 2015. Namun, selain sampai sekarang belum cair, dalam beberapa kali komunikasi dengan pihak asuransi, ada kesan petugas memperlakukan saya seperti orang yang ingin mendapatkan keuntungan.
ALEX HUTAPEA
Jl Bekasi, Cakung, Jaktim
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 April 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar