Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 26 April 2016

Toba Bukan Monako//Tanggapan PT KAI//Tanggapan Kemdikbud//Nama di PBB (Surat Pembaca Kompas)

Toba Bukan Monako

Potensi wisata luar biasa yang dimiliki Danau Toba telah mendorong Presiden Joko Widodo dan Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli segera menjadikan danau vulkanik Toba menjadi tujuan wisata kelas dunia.

Untuk mewujudkan rencana ini pemerintah pusat akan membentuk Badan Otorita Danau Toba (BODT). Selama puluhan tahun kawasan Danau Toba dianaktirikan, diabaikan, bahkan dilupakan pemerintah pusat. Kini BODT akan menjadikan Danau Toba sebagai "Monaco of Asia".

Monako mungkin sama besar dengan kota wisata Prapat dan mungkin The Diamond of Asia atau Lake Geneva of Asia lebih tepat mengganti Monaco of Asia. Dalam rencana BODT juga akan dibangun Jalan Tol Kualanamu–Prapat. Di Indonesia, Monako yang seluas 4,4 km x rata-rata lebar 1 km atau seluas 202 hektar, kurang dikenal. Dengan garis pantai 4,1 km, negara kecil di selatan Perancis ini, tidak terletak dekat danau melainkan di perairan Laut Mediterania.

Jika kita melihat peta, Monako sangat kecil dibandingkan luas Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara dengan luas antara 1.265-1.707 km. Saya sebagai warga biasa yang sering ke Danau Toba mendukung upaya pemerintah menjadikan kawasan ini destinasi wisata kelas dunia.

Majalah Science mencatat letusan termuda Gunung Toba sebagai peristiwa vulkanis terbesar dunia dalam 2 juta tahun terakhir. November 2015, tim penilai dari UNESCO menyatakan Danau Toba belum memenuhi Taman Bumi Global UNESCO (UNESCO Global Geoparks/UGG).

Kini Indonesia meneliti 2 taman bumi yang terdaftar di UGG, yaitu Gunung Batur di Bali dan Gunung Sewu (masuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta). Status Taman Bumi Global UNESCO bagi Danau Toba dan rencana BODT menjadikannya tujuan wisata kelas dunia harus dipadukan, terutama untuk kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus merawat warisan budaya leluhur.

ARIFIN PASARIBU

Kompleks PT HII, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara

Tanggapan PT KAI

Harian Kompas, Senin (18/4/ 2016), memuat surat pembaca dari Bapak FX Harsono di Bintaro, Tangerang Selatan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan Bapak saat menumpang KA Malioboro Ekspres, 8 April.

Setelah menerima laporan Bapak, petugas kami langsung mengupayakan pelacakan. Namun, sampai saat ini barang yang hilang belum dapat ditemukan.

Perlu kami sampaikan, petugas keamanan kami sudah bertugas mengamankan di atas kereta api, tetapi kami juga berharap penumpang berperan aktif mengawasi barang bawaannya.

SUPRIYANTO

Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero), Daerah Operasi 7 Madiun

Tanggapan Kemdikbud

Menanggapi surat pembaca Saudara Trijaka "Tunjangan Guru Belum Diterima", Kompas, Sabtu (20/2/2016), kami sampaikan di sini bahwa terjadi kesalahan penulisan nama oleh operator sekolah pada ADK, sehingga terjadi kekurangan huruf "i" pada nama Saudara. Pada salinan ADK nama saudara yang seharusnya Yustinus Trijaka tertulis Yustinus Trjaka.

Laporkan segera ke dinas pendidikan setempat dan tanyakan, apakah nama Saudara ada di usulan SK Retur. Jika nama Saudara ada silakan datang ke Bank BNI dengan membawa SK Retur dan rekening koran Januari 2015 sampai April 2016 yang dikeluarkan Bank Mandiri.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan mengontak Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ASIANTO SINAMBELA

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemdikbud

Nama di PBB

Sehubungan dengan surat Ibu Mei Chen Purwadi "PBB Atas Nama Developer",Kompas, Senin (18/4), kami mohon maaf atas ketidaknyamanan. Saat ini Metland Menteng sedang memproses perubahan nama di Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Pemda Jakarta Timur untuk memperbaiki nama dan alamat wajib pajak tersebut. Perubahan nama dapat dilihat pada PBB Tahun 2017.

Hingga kini kami tidak dapat menghubungi Ibu Mei Chen Purwadi. Apabila ada pertanyaan, sila hubungi Bapak Bagus atau Ibu Vennie di (021) 4610702.

WAHYU SULISTIO

Vice Director Corporate Communications PT Metropolitan Land Tbk

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 April 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger