Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 27 Juni 2016

TAJUK RENCANA: Lintas Atlantik-Pasifik Tetap Penting (Kompas)

Kapal kontainer raksasa Tiongkok yang melewati Terusan Panama, Minggu (26/6), menandai diresmikannya lajur baru di terusan yang berusia 102 tahun itu.

Pembukaan lajur baru itu menyebabkan lebih banyak peti kemas dapat disalurkan melalui Terusan Panama yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik. Oleh karena dengan lajur baru yang lebih lebar dan lebih dalam, kapal angkut kontainer raksasa yang memuat hingga 14.000 kontainer dapat melalui terusan itu dengan lancar. Itu sama dengan tiga kali lipat dari kapasitas angkut sebelumnya.

Pada saat ini, kapal yang panjangnya sama dengan tinggi Menara Eiffel (300 meter) dan lebarnya seukuran lebar kolam renang ukuran Olimpiade (25 meter) dapat melalui Terusan Panama. Volume kargo per tahun yang melewati terusan itu (sekitar 12.000 kapal per tahun) akan meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan, dan akan meningkatkan pemasukan Panama menjadi tiga kali lipat dari 1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) per tahun yang diterimanya saat ini.

Terusan Panama sepanjang 77,1 kilometer yang dibangun oleh Amerika Serikat pada tahun 1914 itu istimewa, mengingat tinggi muka air antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik itu tidak sama. Muka air Samudra Atlantik 25 meter lebih rendah daripada muka air Samudra Pasifik. Untuk itu diperlukan tiga pintu (gerbang) untuk menyesuaikan ketinggian muka air secara bertahap.

Membangun lajur baru itu sungguh tidak mudah, diperlukan biaya yang sangat besar, 5,5 miliar dollar AS. Sempat muncul perlawanan dari sebagian rakyat Panama, tetapi pembangunan lajur baru itu dilakukan setelah rakyat yang mendukung menang dalam referendum. Perlawanan itu muncul karena tidak sedikit rakyat Panama yang menganggap biayanya terlalu mahal.

Walaupun biayanya meningkat menjadi 7 miliar dollar AS dan penyelesaiannya terlambat dua tahun (seharusnya selesai tahun 2014), akhirnya disyukuri bahwa pembangunan lajur baru itu dimulai tahun 2007. Oleh karena, seiring dengan perjalanan waktu, ukuran kapal-kapal angkut semakin besar, dan Terusan Panama tidak dapat menampung kapal-kapal tersebut.

AS dan Tiongkok adalah dua negara yang paling banyak menggunakan Terusan Panama. Jika tidak melewati Terusan Panama, kapal-kapal kontainer raksasa itu harus memutar dan menempuh perjalanan lebih dari dua kali lipat, dari 6.000 kilometer menjadi 14.000 kilometer. Itu sebabnya, Terusan Panama menjadi pilihan utama bagi kapal-kapal yang berlayar dari Asia ke Amerika, dan juga sebaliknya, yang jumlahnya semakin bertambah. Dengan dimungkinkannya kapal-kapal angkut raksasa melewati Terusan Panama, tentunya pemasukan Panama akan semakin meningkat.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Juni 2016, di halaman 6 dengan judul "Lintas Atlantik-Pasifik Tetap Penting".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger