Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 04 Oktober 2016

Sastra dan Pendidikan Karakter//Menanggapi Kementan//Tanggapan Djakarta Lloyd//Tanggapan Mazda (Surat Pembaca Kompas)

Sastra dan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter yang merupakan bagian terintegrasi dari Kurikulum 2013 menjadi dambaan semua pihak. Tujuannya adalah terbentuknya karakter positif anak bangsa pada masa sekarang dan akan datang.

Saat ini berbagai model pendidikan karakter terus diupayakan oleh pihak terkait. Untuk menunjang pendidikan karakter itu, sastra dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam membentuk karakter peserta didik.

Sekolah, dalam hal ini melalui perpustakaan dan guru bahasa Indonesia, dapat merangsang kemauan dan ketertarikan siswa untuk membaca, mengapresiasi, dan mencipta karya sastra. Ini bisa berupa puisi, cerpen, ataupun novel secara lebih intensif. Media yang digunakan dapat berupa buku, majalah, surat kabar, semuanya tak melulu harus edisi terbaru, serta internet. Sanggar sastra sebagai salah satu program ekstrakurikuler di sekolah dapat dijadikan alternatif berikutnya.

Kegiatan bersastra hendaknya dihidupkan untuk mendukung program pendidikan karakter karena sastra dapat memperhalus budi pekerti, memperluas wawasan, sekaligus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Semua ini turut berkorelasi dengan tingginya tingkat keberaksaraan suatu bangsa.

Untuk itu, mari mengajak para peserta didik lebih dekat dengan sastra dan mencintai sastra.

ARY YULISTIANA, PENULIS NOVEL, PENGAJAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

Menanggapi Kementan

Terima kasih atas tanggapan Kementerian Pertanian terhadap tulisan saya, "Petani Riwayatmu Kini" (Kompas, 26/9). Namun, Saudara Agung Hendardi yang mewakili Kementan kurang cermat membaca artikel saya.

Dalam artikel saya tertulis, "persentase penduduk miskin yang tinggal di perdesaan yang sebagian besar petani justru meningkat dari 62,75 persen (September 2015) menjadi 63,08 persen (Maret 2016)", sedangkan sisanya adalah penduduk miskin yang tinggal di perkotaan. Jadi bukan persentase penduduk miskin dari total penduduk. Data diambil dari Data Sosial Ekonomi BPS, Agustus 2016.

Untuk menilai Nilai Tukar Petani (NTP) harus dilihat nilai rata-rata NTP tahunan. NTP rata-rata 2015 sebesar 101,60 lebih rendah dibandingkan NTP rata- rata 2014, yaitu 102,03.

Membaca NTP pada bulan yang sedang berjalan bisa bias karena pada musim paceklik harga biasanya meningkat sehingga NTP pun meningkat.

Tanggapan lainnya adalah pendapat pribadi Saudara Agung Hendardi dalam memaknai data yang ada.

DWI ANDREAS SANTOSA, GURU BESAR FAKULTAS PERTANIAN IPB

Tanggapan Djakarta Lloyd

Menjawab surat pembaca Saudara RP Pangaribuan (Kompas, 11/8), kami mengucapkan terima kasih atas perhatian saudara terhadap PT Djakarta Lloyd (Persero) selaku stakeholder kami.

Sejak 2013, PT Djakarta Lloyd (Persero) terus meningkatkan kinerja keuangannya. Kewajiban kepada mantan karyawan dan pensiunan terus diupayakan, termasuk tunggakan excess claim sesuai dengan surat Ombudsman 114/ORI-SRT/II/2016 perihal tindak lanjut penyelesaian laporan Persatuan Pensiunan Pegawai Djakarta Llyod (P3DL) pada 17 Februari 2016.

Sehubungan dengan jumlah tunggakanexcess claim pada periode 2007-2012 sebesar Rp 1,68 miliar yang saudara sampaikan, kami minta kepada saudara untuk menyampaikan data rinci tunggakan utang excess claim agar dapat kami tindak lanjuti.

SETIA BUDIMAN, SEKRETARIS PERUSAHAAN PT DJAKARTA LLOYD (PERSERO)

Tanggapan Mazda

Terkait keluhan Bapak Anindya Dewandaru di Surat Pembaca Kompas(14/9), kami atas nama Mazda Dealer Bogor memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi terkait dengan proses administrasi dokumen kendaraan atas nama Bapak Anindya.

Kami telah menemui Bapak Anindya Dewandaru dan terjalin komunikasi yang baik dengan yang bersangkutan. Bapak Anindya juga telah menerima STNK dari kami pada 15 September 2016.

Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak Anindya terhadap produk Mazda dan kami juga selalu siap melayani setiap pelanggan Mazda dengan lebih baik.

FRANCISCO SIRAIT, BUSINESS DEVELOPMENT MANAGER PT SUMBER TRADA MOBILINDO, MAZDA BOGOR

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Oktober 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger