Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 28 Oktober 2016

TAJUK RENCANA: Membaiknya Kemudahan Berbisnis (Kompas)

Selama tiga tahun berurutan, Indonesia berhasil menaikkan peringkat kemudahan berbisnis dan seharusnya diikuti naiknya daya tarik investasi.

Menurut laporan Doing Business 2017: Equal Opportunity for All yang dikeluarkan Bank Dunia setiap tahun tersebut, Indonesia mencatat rekor dalam memperbaiki iklim usaha. Indonesia termasuk 10 negara yang mencapai peningkatan tertinggi dan naik 15 peringkat ke posisi 91 tahun ini.

Laporan ini mengukur kemudahan berbisnis untuk pengusaha dengan fokus pada usaha kecil dan menengah di kota-kota besar pusat ekonomi. Laporan ini menjadi penting karena berhubungan dengan penciptaan lapangan kerja, pemerataan kemakmuran, dan penurunan jumlah orang miskin.

Skor tertinggi adalah untuk kemudahan mendapatkan sambungan listrik dengan peringkat ke-49 dari 190 negara yang disurvei. Sementara posisi Indonesia masih lemah dalam kekuatan kontrak (peringkat ke-166).

Laporan mengenai kemudahan berbisnis ini mengingatkan kembali pada laporan sebelumnya dari Bank Dunia, yaitu mengenai daya saing untuk tahun 2016-2017. Peringkat Indonesia dalam daya saing memang turun empat peringkat dari tahun sebelumnya, tetapi peringkat Indonesia baik dalam pilar lingkungan makro-ekonomi (peringkat ke-30), inovasi (31), dan sektor finansial (42).

Perbaikan peringkat tersebut adalah modal untuk segera mewujudkan capaian itu ke dalam investasi sektor riil. Kita harus memacu investasi untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas, menurunkan kemiskinan, memeratakan kemakmuran, serta meningkatkan harkat kemanusiaan dan kebahagiaan anggota masyarakat.

Karena itu, kita tetap harus bekerja keras menjawab persoalan yang masih tersisa, yaitu kekuatan kontrak dan kemudahan memulai usaha yang masih pada peringkat ke-166 dan ke-151. Kemudahan memulai usaha adalah pintu masuk bagi lahirnya pelaku-pelaku baru wirausaha. Menurut data Global Entrepreneurship Monitor, Indonesia baru 1,65 persen pelaku wirausaha dari total penduduk dari jumlah minimal 2 persen, di bawah Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), dan Thailand (3 persen).

Pemerintah berperan besar dalam memastikan bekerjanya pasar melalui peraturan yang tepat untuk meminimalkan distorsi. Tiga belas paket kebijakan ekonomi yang bertujuan memangkas perizinan menunjukkan upaya pemerintah memperbaiki kemudahan berbisnis meskipun implementasi di lapangan masih belum seperti harapan.

Capaian tiga tahun terakhir menunjukkan upaya terus memperbaiki iklim berbisnis dapat kita lakukan. Banyak ruang untuk terus memperbaiki diri dan memberikan apa yang diharapkan para pelaku atau mereka yang ingin menjadi wirausaha, yaitu kesempatan yang setara.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Oktober 2016, di halaman 6 dengan judul "Membaiknya Kemudahan Berbisnis".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger