Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 04 November 2016

TAJUK RENCANA: Presiden Park Mencoba Redam Krisis (Kompas)

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Rabu (2/11) lalu, memutuskan menunjuk perdana menteri dan menteri keuangan baru.

Langkah itu dilakukan Park untuk mengatasi skandal kolusi yang melanda pemerintahannya. Mantan ajudan Park, Anh Jong-beom, ditangkap jaksa, dua hari lalu, menyusul penangkapan teman dekat dan mentor Park, Choi Soon-sil, Senin lalu.

Keduanya didakwa menggunakan kedekatan hubungan mereka dengan Presiden Park untuk membujuk perusahaan-perusahaan memberi sumbangan kepada yayasan-yayasan di mana mereka terlibat di dalamnya. Anh, yang menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya itu, langsung ditangkap untuk menutup kemungkinan ia melenyapkan barang bukti.

Choi juga didakwa terlibat dalam pengambilan kekuasaan tingkat tinggi dan menangani dokumen-dokumen rahasia yang bukan merupakan wewenangnya. Choi juga didakwa melakukan penggelapan dana. Namun, ia membantah dakwaan itu.

Park dekat dengan Choi. Kedua perempuan itu berteman sejak tahun 1970-an, ketika ayah Choi, Choi Tae-min, bersahabat dengan keluarga Park, dan kemudian menjadi mentor bagi Park Geun-hye. Ayah Park Geun-hye, Park Chun-hee adalah Presiden Korea Selatan tahun 1963-1979.

Park Geun-hye terseret dalam krisis politik yang diakibatkan oleh skandal kolusi itu. Muncul tuntutan dari oposisi agar Park mundur dari jabatannya. Untuk meredamnya, Park meminta maaf kepada rakyat dan merombak pemerintahannya dengan mengganti menteri keuangan dan perdana menteri. Namun, perombakan yang dilakukan Park dengan cepat memancing kemarahan partai-partai oposisi, yang menuduh Park mencoba mengalihkan perhatian.

Meskipun demikian, tuntutan agar Park mundur itu tidak sampai mengarah kepada upaya pemakzulan. Selama ini, Korsel kerap kali dilanda skandal, tetapi hingga kini belum pernah ada skandal yang berujung pada pemakzulan. Itu sebabnya, kita berharap kali ini pun hal itu tidak terjadi.

Kita berharap krisis politik itu dapat segera diselesaikan. Mumpung krisis politik itu belum memengaruhi perekonomian Korsel. Harga saham dan nilai tukar mata uang Korsel, won, tidak terpengaruh oleh pemberitaan tentang krisis politik itu. Dalam situasi pertumbuhan perekonomian dunia yang tengah melambat ini, krisis ekonomi nasional adalah hal yang paling harus dihindari.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 November 2016, di halaman 6 dengan judul "Presiden Park Mencoba Redam Krisis".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger