Pertanyaan yang timbul adalah mengapa terjadi kenaikan besar pada Maret, dan biasanya pada Januari terjadi kenaikan yang tinggi dikenal dengan "January Effect". Tulisan ini akan membahas faktor yang memengaruhi kenaikan IHSG tersebut selama bulan Maret itu.
Jawaban atas pertanyaan tersebut harus dilihat kejadian selama Maret 2017 tersebut, yaitu: pertama, situasi politik yang tidak bergejolak dikarenakan pemilu serentak untuk periode ini telah selesai. Bahkan, beberapa pihak menyatakan bahwa pemilu kali ini seperti tidak terlihat ada gangguan yang cukup signifikan, bahkan hampir semua pihak menerima hasil pemilu.
Situasi politik ini memberikan sinyal kepada dunia bahwa Indonesia tidak mempunyai problem dalam pemilu dan akan memberikan input untuk berinvestasi sangat aman di Indonesia. Investasi yang dimaksudkan adalah investasi langsung ataupun investasi tidak langsung (portofolio investasi).
Kedua, kedatangan Raja Salman ke Indonesia memberikan angin segar kepada perekonomian Indonesia, terutama kepada investasi, di mana datang pada awal Maret 2017. Raja Salman membawa rombongan cukup besar dan pertama kali Indonesia mendapatkan kunjungan sangat besar dan kunjungan kedua dari Raja Arab Saudi.
Ada yang menyebutkan bahwa kedatangan Raja Salman merupa-kan suatu kebesaran atau bisa dibilang anugerah karena juga memberikan pelajaran politik kepada semua pihak. Raja Salman berkomunikasi kepada semua pihak tanpa memandang siapa yang dihadapinya. Dalam bidang perekonomian, Raja Salman membawa pebisnis yang mau melakukan investasi dan diperkirakan berinvestasi lebih dari 25 miliar dollar US, suatu angka yang fantastis. Angka ini bisa membuat nilai investasi akan tercapai dan memberikan perekonomian akan bertumbuh lebih besar. Pada sisi lain, Raja Salman juga berkunjung ke Bali untuk berlibur dan memberikan pengaruh langsung ke pariwisata Indonesia.
Ketiga, kedatangan Raja Salman memberikan dampak kepada pihak lain, terutama kepada negara tetangga yang selama ini tidak memperhatikan. Beberapa negara yang tadinya masih menunggu, maka negara Australia akan bisa mengubah kebijakannya atas investasi atau kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Banyak negara lagi yang datang untuk bekerja sama dengan Indonesia dengan situasi sekarang ini.
Keempat, tax amnesty yang sedang berlangsung dan merupakan periode ketiga memberikan dampak positif terhadap perekonomian karena memberikan adanya dana masyarakat Indonesia yang cukup besar. Ada dana lebih dari Rp 110 triliun yang sudah didapatkan dari yang ditargetkan sekitar Rp 165 triliun. Walaupun ada dana yang dicatatkan dalam tax amnesty tersebut tidak harus kembali ke Indonesia, tetapi dana tersebut dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit dari bank sehingga dana bisa didapatkan untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Keseriusan pemerintahan Jokowi untuk mendapatkan dana dari tax amnestyditunjukkan Presiden Joko Widodo dengan turun langsung menjelaskan kepada masyarakat. Konglomerat sendiri ikut mendengarkan dengan antusias atas seminar ataupun public expose yang dilakukannya. Adanya Menteri Keuangan dari seorang wanita sangat membantunya memberikan penjelasan kepada publik. Pada satu sisi, tindakan pemerintah melakukan tax amnestymerupakan tindakan nyata untuk mendapatkan dana dan memberikan dampak positif pada perekonomian.
Kelima, keterbukaan pemerintahan Jokowi mengenai aktivitas yang dilakukan, seperti investasi di Papua untuk membuat jalan sehingga masyarakat Papua menjadi terbuka. Belum lagi investasi dalam bidang lain. Kasus Freeport yang jelas akan menguntungkan Indonesia memberikan wawasan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai pandangan atau niat untuk menghapus perkorupsian dan perizinan yang bertele-tele.
Keenam, Bank Indonesia tidak melakukan kenaikan tingkat bunga walaupun Amerika Serikat sudah menaikkan tingkat bunga. Tindakan ini diperhatikan bahwa Pemerintah Indonesia serius memperbaiki atau mempertahankan pertumbuhan yang dicapai. Apabila pemerintah menaikkan suku bunga, itu berarti pemerintah tidak menginginkan ada pertumbuhan karena dana akan masuk ke perbankan.
Ketujuh, bulan Maret merupakan pemublikasian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Harapan banyak pihak bahwa hasil yang dicapai perusahaan pada tahun 2016 akan drop apabila dibandingkan dengan laporan keuangan pada periode 2016 karena pengalaman menyatakan bahwa perekonomian 2016 lebih jelek dari 2015.
Kenyataannya, banyak perusahaan yang memublikasikan laporan keuangan berbeda atau lebih baik daripada sebelumnya. Artinya, publikasi laporan keuangan membalikkan pandangan berbagai pihak. Akibatnya, beberapa pihak yang memiliki dana mempunyai harapan yang cukup besar pada perekonomian Indonesia. Publikasi yang dilakukan cukup memberikan pengaruh besar. Umumnya, perusahaan besar sudah mempublikasikan laporan keuangannya. Biasanya, perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya lebih cepat karena ada berita yang disampaikan. Laporan keuangan yang menceritakan terjadi penurunan kinerja perusahaan akan dipublikasikan pada akhir bulan mendekati batas peraturan yang dibuat OJK mengenai pelaporan tersebut.
Sisi lain yang cukup menarik adalah tidak terjadi gejolak atau fluktuasi valuta asing yang cukup besar pada bulan ini sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mengalami kenaikan yang cukup besar. Kenaikan IHSG umumnya dilakukan pihak asing sehingga terjadi kenaikan IHSG yang cukup besar atau sering disebut ada dana segar yang masuk ke bursa. Terjadi kenaikan IHSG yang cukup besar (3 persen) dan merupakan kenaikan yang tidak lazim pada bulan Maret, bisa disebutkan bahwa pada bulan Maret ini agak berbeda.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 April 2017, di halaman 25 dengan judul "Kenapa "Market" Naik Terus Selama Januari".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar