Namun, misteri itu sedikit demi sedikit mulai terkuak. Ada gambaran terduga pelaku. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Aziz mulai membuka tabir misteri tersebut. Mengambil tempat di kantor KPK, hari Jumat pekan lalu, ia merilis dua sketsa wajah yang patut diduga sebagai penyerang Novel.

Meskipun masih berupa sketsa, kita memberikan apresiasi terhadap keseriusan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mengusut kasus itu. Sketsa wajah juga sempat disampaikan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian saat bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Penyidik KPK yang sedang menangani beberapa kasus korupsi besar itu diserang dengan disiram air keras pada 11 April 2017 seusai shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan di dekat rumahnya.

Penyerangan terhadap Novel memang brutal dan keji. Spekulasi merebak. Motif penyerangan Novel terkait dengan kasus korupsi besar yang sedang ditangani KPK ataupun akibat masalah internal di tubuh KPK sendiri. Spekulasi merebak karena penyelidikan tak kunjung menemukan titik terang.

Desakan untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) muncul menyusul tidak tuntasnya penyerangan terhadap Novel. Desakan dari sejumlah tokoh antikorupsi itu sangat wajar karena serangan terhadap Novel merupakan serangan terhadap agenda pemberantasan korupsi di negeri ini. Kita bersyukur Polda Metro Jaya telah merilis sketsa wajah dan mengumumkannya kepada masyarakat. Polda pun mengajak warga untuk memberikan informasi soal keberadaan tersangka tersebut.

Kita dorong kepolisian untuk segera bisa menangkap tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Tidak hanya tersangka pelaku, sekaligus juga menangkap dalang perencana penyiram air keras terhadap Novel.

Jika rilis wajah tersangka itu akurat, tentunya tidak sulit bagi polisi untuk menangkap mereka. Dengan sistem identitas tunggal di KTP elektronik seperti sekarang, apalagi polisi menduga pelaku penyerangan Novel adalah orang yang hadir sehari sebelumnya, menangkap pelaku penyiram air keras tinggal menunggu waktu. Pengungkapan kasus Novel pada saat sekarang ini seharusnya tidak lagi ada hambatan.