Dalam sertijab Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu, 9 Desember 2017, pengembangan alutsista disebut sebagai salah satu upaya TNI menjaga kedaulatan RI.
Alutsista perlu diproduksi sendiri. Ada Pindad, PT-PAL, dan PTDI. Lapan, PL-LEN, dan BPPT juga bisa membantu. Yang masih dibeli dari luar negeri adalah alutsista baru dan harus dibarengi dengan alih-teknologi karena Indonesia harus mandiri.
Baik dalam alutsista maupun bidang teknologi lain, ada nama tokoh, pahlawan, senjata pusaka pewayangan, bahkan satwa. Ada Gelatik (pesawat baling-baling kecil bikinan Nurtanio almarhum), Anoa (panser produksi Pindad), dan Macan Tutul (KRI yang tenggelam bersama Laksamana/Komodor Yos Sudarso di Laut Aru).
Kapal latih layar tiang-tinggi TNI AL, pertama, dinamai Dewa Ruci, sedangkan penggantinya dinamai Bimasakti. Di jagat pewayangan, kedua nama ini mengacu kepada "manunggaling kawula lan Gusti".
Sayang, ada yang kurang "pas". Nama kapal selam kita Cakra, Nenggala, dan Nagapasa, adalah nama-nama pusaka ampuh. Cakra milik Kresna, Nenggala senjata Baladewa. Keduanya berpihak pada kebenaran dan keadilan. Akan tetapi, Nagapasa adalah senjata Indrajit, pangeran-pati Alengkadiraja, yang "setia-mati" kepada ramandanya, raja Alengka yang angkara-murka.
Di masa mendatang, kalau hendak memakai nama tokoh pewayangan yang berasal dari "pihak yang salah", sebaiknya kita pilih-pilihlah. Nama Wibisana (dari Alengka) dan Sanjaya (dari Astina) tidak bermasalah. Sanjaya dan Wibisana membelot demi kebenaran.
Bisma dan Karna juga nama dari pihak yang salah, tetapi dapat dipakai untuk menamai alutsista. Resi Bisma berjuang di pihak Kurawa dengan alasan membela tanah airnya. Dalam "kapitulasi kreatif" filsuf Belanda, Prof Dr Cornelis Anthonie van Peursen, secara tata-lahir Karna membela Kurawa, tetapi sejatinya ia membela Pandawa yang diyakininya benar.
L WILARDJO, Jl Kasuari, Salatiga, Jawa Tengah
Tanggapan Bank Mandiri
Menanggapi Bapak Bambang Priyambodo di harian Kompas (14/12/2017) ihwal transaksi setor tunai, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Kami telah menghubungi Ibu Adinda Aulia Permata selaku pemilik rekening untuk menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan yang dimaksud.
Jika masih ada pertanyaan atau saran, silakan menghubungi Customer Service 24 jam Mandiri Call 14000 atau melalui situs web www.bankmandiri.co.id dengan memilih menu contact us atau melalui surel mandiricare@bankmandiri.co.id."
ROHAN HAFAS, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri
Dari PT Marga Mandalasakti
Menanggapi Sdr Emiria Andhani tentang kartu tol di Merak (Kompas, 21/12/2017), kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Kami sudah berkoordinasi dengan para bank penerbit kartu untuk dapat berjualan di semua gerbang tol Tangerang-Merak.
Di Tol Tangerang-Merak juga tersedia layanan isi ulang uang elektronik di gerbang, gerai ATM, dan toko ritel di tempat istirahat Km 43 dan Km 68 arah Merak, Km 45 dan Km 68 arah Jakarta.
Saran dan masukan bisa disampaikan lewat pusat panggilan kami 0254-207878 atau layanan bebas pulsa 08001777879 atau di www.margamandala.co.id.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar