Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 05 Januari 2018

SURAT PEMBACA: Pariwisata Penghasil Devisa//Menyala 24 Jam//Tanggapan Blibli.com (Kompas)

Pariwisata Penghasil Devisa

Dalam tiga tahun terakhir ini kami berlibur sebagai wisatawan Nusantara di beberapa tujuan wisata: Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Tak satu pun kami lewatkan.

Ke Lembang menikmati Tangkubanparahu. Ke Jawa Tengah mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Ke Bali bersantai di pantai dan Danau Beratan di Bedugul. Di Surabaya ziarah ke makam WR Supratman, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Menikmati coto makassar di Pantai Losari. Ke Prapat melihat Danau Toba, yang tak kalah indah dibandingkan dengan Pantai Wakiki, Hawaii.

Sangat tepat slogan pariwisata kita: "Wonderful Indonesia", negeri indah tiada dua. Tahun 2017 diprediksi jumlah wisman yang datang ke Indonesia 16,5 juta dengan pendapatan devisa 18 miliar dollar AS. Jika target kunjungan wisman 20 juta tercapai tahun 2019, jumlah devisa pariwisata akan melampaui devisa kelapa sawit.

Tahun lalu perolehan devisa pariwisata 13,3 miliar dollar AS, urutan kedua setelah kelapa sawit yang 16 miliar dollar AS. Devisa pariwisata juga sudah mengalahkan perolehan devisa sektor migas 13,1 miliar dollar AS dan perolehan devisa batubara 12 miliar dollar AS (Kompas, 8/11).

Malaysia dan Thailand sukses membangun industri pariwisata. Indonesia harus mencontoh Malaysia, negara tujuan wisata kelas dunia, dengan infrastruktur lengkap dan berkelas dunia, dan obyek-obyek wisata yang ditata rapi, nyaman, dan aman dikunjungi.

Tahun 2016 Bangkok terpilih sebagai tujuan wisata terpopuler dunia merujuk pada Mastercard Index of Global Destination Cities. Tahun 2016 ada 31 juta turis berkunjung ke Thailand; 21,47 juta wisman berkunjung ke Bangkok. Tahun 2016 ada 26 juta wisman datang ke Malaysia, 2 juta di antaranya warga Indonesia, dan dalam jumlah yang sama warga Indonesia berlibur ke Singapura. Pada 2012 pergerakan wisatawan dunia mencatat rekor untuk pertama kali jumlah wisman 1,035 miliar dan diperkirakan turis dunia akan mencapai 1,8 miliar tahun 2030.

Ternyata warga Indonesia menjadi wisman ke negeri orang tercatat 7 juta pada 2014, menyumbang devisa 7,682 miliar dollar AS kepada Malaysia, Singapura, RRC, Australia, Eropa, dan AS. Tahun 2015 wisata Nusantara ada 255 juta perjalanan dan berkontribusi Rp 461,36 triliun, 4,23 persen terhadap produk domestik bruto. Jika pembangunan berbagai sarana infrastruktur vital berjalan lancar di daerah wisata, sektor ini akan jadi penghasil devisa utama.

Arifin Pasaribu
Kompleks PT HII, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara

Menyala 24 Jam

Di jalan-jalan pinggir kota, desa, dan perumahan, lampu merkuri bertambah dan menyala. Nyala itu ada yang hampir 24 jam nonstop meski telah diberi saklar di bawah tiang. Realitas ini mengingatkan berita di Kompas, 8 Juli lalu, dalam rubrik "Ekonomi".

Cukilan berita itu: "Merujuk data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mematikan listrik selama 1 jam di Jawa-Bali setara dengan mengaliri listrik bagi 2.527.469 rumah di bagian timur Indonesia selama satu hari. Angka yang berarti."

Ingatan lain mengarah pada utang Indonesia kepada negara lain sekitar Rp 4.000 triliun. Korupsi di segala lini (entah instansi pemerintahan, swasta, entah rumah tangga). Ingatan pun masih merembes pada slogan "hemat pangkal kaya" yang diajarkan di sekolah dasar.

Pengertian itu, bagi kita, tentu tak sekadar mengarah pada hal ekonomis saja, tetapi juga tabiat. Mari kita menyadari realitas ini, lalu menjauhi pemborosan dan melakukan kebiasaan menghemat—tak sekadar lampu listrik.

Budiawan Dwi Santoso
Jalan Pringgodani Barat, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

Tanggapan Blibli.com

Berikut tanggapan kami atas surat Herlin Panjaya di Kompas, Minggu (26/11). Tim Peduli Pelanggan kami telah berkoordinasi langsung dengan Saudara Herlin untuk menjelaskan kondisi produk. Pengembalian dana ke kartu kredit pelanggan dan pengambilan kembali barang telah selesai.

Kami mohon maaf kepada Saudara Herlin. Masalah telah diselesaikan dengan baik bersama pelanggan. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian segenap pelanggan untuk perbaikan pelayanan kami.

Dickson Parulian

Manajer BLITS

Kompas, 2 Januari 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger