Penandatanganan "Komunike mengenai Restorasi Hubungan Diplomatik antara Dua Negara pada Tahun 1990" mendorong membaiknya dan meningkatnya hubungan kedua negara dalam banyak aspek. Sejak 1967—setelah peristiwa G30S/PKI tahun 1965—hubungan kedua negara, yang secara resmi dijalin mulai 1950, putus. Karena itu, Komunike 1990 menandai babak baru hubungan kedua negara.

Perkembangan politik dan situasi dunia telah pula menjadi salah satu pendorong pemulihan hubungan diplomatik Indonesia dan China. Kedua negara sama-sama negara besar dan memainkan peranan penting di kawasan. China, misalnya, memandang Indonesia sebagai komponen penting dalam strateginya di kawasan Asia-Pasifik; Indonesia sebagai negara kunci di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, tetap membina hubungan baik dengan Indonesia, bagi China, adalah penting.

Sementara Indonesia melihat China sebagai kekuatan besar antara lain dalam bidang ekonomi, yang tidak bisa diabaikan. Apalagi, sekarang ini, China yang telah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia memainkan peranan yang amat penting di kawasan.

Indonesia mengakui China sebagai negara besar—berpenduduk paling banyak di dunia. Namun, Indonesia tidak menempatkan dirinya lebih rendah. Hubungan sejajar, sebagai sesama negara berdaulat, meskipun Indonesia kebanjiran barang-barang produk China. Berulang kali Indonesia mengambil tindakan tegas terhadap China, antara lain menyangkut kapal-kapal nelayan China yang masuk dan beroperasi di perairan Indonesia secara tidak sah.

Kunjungan Menlu RI Retno LP Marsudi ke China—bertemu dengan PM China Le Keqiang dan Menlu Wang Yi—pekan lalu kiranya dalam konteks itu: untuk mempererat hubungan kedua negara yang saling membutuhkan. Memang hubungan dekat dengan China tidak perlu seperti di masa lalu, yakni dibentuk "Poros Beijing-Jakarta". Akan tetapi, di zaman sekarang bentuk hubungan seperti itu tidak perlu lagi. Yang lebih penting adalah terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan, entah di bidang ekonomi, pertahanan, dan masalah-masalah strategis.

Membaiknya hubungan Indonesia dengan China pun akan memberikan dampak positif bagi ASEAN; bagi hubungan China dengan ASEAN. Hingga saat ini masih ada masalah yang belum terselesaikan antara China dan sejumlah negara ASEAN menyangkut perairan Laut China Selatan, meskipun China dan ASEAN sudah menyepakati kerangka kerja untuk panduan perilaku di Laut China Selatan yang berulang kali menimbulkan ketegangan.