Jalan Rusak di Magelang
Saya mengeluhkan jalan-jalan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang masih kurang layak dilewati. Pemerintah Kabupaten Magelang kurang memperhatikan akses jalan Yogyakarta-Magelang, pun sebaliknya.
Seharusnya pemerintah setiap saat benar-benar memperhatikan kondisi jalan di wilayahnya karena itu menyangkut keselamatan pengguna jalan, baik pengendara maupun pejalan kaki.
Di jalan Magelang menuju Yogyakarta, misalnya, tersua banyak lubang. Apabila hujan datang, lubang-lubang itu digenangi air dan tidak terlihat oleh pengendara ataupun pejalan kaki. Jelas ini mengancam keselamatan.
Saya harap Pemerintah Kabupaten Magelang segera memperbaiki jalan yang rusak agar keselamatan pengguna jalan terjamin.
Teo Aditya
Kelurahan Panjang, Magelang Tengah,
Magelang, Jawa Tengah
Uang Berpindah
Saya penabung di BRI dengan nomor 00290109973xxxx. Pada 12 Februari lalu saya melapor ke telepon aduan 14017 dengan nomor aduan 15912459: terdapat dua transaksi pada 11 Februari 2018 sebesar Rp 4.222.954 dan Rp 891.681 yang tidak saya lakukan.
Saya sudah bolak-balik menelepon 14017 untuk menanyakan perkembangan kasus saya (terakhir pada 23 Februari lalu) dan selalu dijawab dengan: "saat ini masih diinvestigasi".
Transaksi itu berangka tidak bulat sehingga—tentulah—bukan transaksi tarik tunai ATM. Kalau bukan tunai, seharusnya mudah diketahui penerima dana tersebut siapa.
Isnowo Joyonegaran MG II,
Wirogunan, Yogyakarta
Belum Terima Tunjangan Guru
Saya guru swasta di Jabotabek dengan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) 2643750652110062 dengan sertifikasi guru bidang studi Matematika. Data saya adalah sebagai berikut.
Nama Sunanto, tanggal terbit SK TFG 18 Desember 2017, SK 1617.01/DS/TP/P2/2017, tanggal berlaku 1 Juli 2017 sampai dengan 31 Desember 2017, nomor registrasi guru 141801597002, nomor peserta sertifikasi 14016 218011038.
Sampai saat ini saya belum menerima tunjangan fungsional guru yang merupakan hak saya. Mohon yang berwenang segera menindaklanjuti keluhan ini.
Hardik SunantoSrengseng, Jakarta Barat
Banjir Lokal di DKI
Saya ingin menyampaikan keluhan berikut supaya instansi terkait paham akan kondisi rumah kami yang sudah lama terkena banjir lokal.
Saya tinggal di Kavling DKI, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Di kawasan kami ini banjir boleh dibilang setiap saat, tanpa kenal musim: kemarau dan hujan. Sebabnya ialah saluran air yang tidak beres di Jalan Penyelesaian, Tomang 1—dari Jalur 15 menuju aliran Jalur 20. Jalur itu tidak selesai digali, terhenti di tengah jalan.
Akibatnya, rumah kami yang berada di tengah seperti embung tempat berkumpulnya air. Air selalu masuk ke dalam rumah melalui kamar mandi. Gerimis saja di wilayah kami, banjirlah yang kami hadapi di halaman. Apabila hujan deras, banjir masuk ke rumah.
Banjir yang tak kenal musim itu surutnya lama sekali.
Kami bukan diam saja melihat keadaan ini, melainkan sudah melakukan berbagai cara dan itu butuh biaya yang lumayan besar. Dari gubernur yang satu ke gubernur yang lain, banjir di kawasan kami masih belum juga "terjinakkan".
Kami sudah lelah menghadapi banjir ini. Kami juga sangat dirugikan, baik lahiriah maupun batiniah.
Belum lama ini ada pengukuran saluran air. Kepada gubernur yang sedang berkuasa saat ini, melalui surat ini, kami mohon supaya pengukuran itu dilanjutkan dengan pekerjaan yang sangat cepat dan pekerjaan yang berkualitas juga.
Demikian keluhan saya. Mudah-mudahan instansi terkait bersedia mengecek ke lokasi, segera membenahi saluran tata airnya, sekaligus membebaskan kami dari banjir.
Fitria Handayani
Jalan Penyelesaian Tomang 1, Kavling DKI Blok 32,
Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar