Saya sekarang berumur 68 tahun. Kegiatan sehari-hari adalah pagi shalat subuh di masjid, kemudian jalan kaki keliling taman di depan rumah selama sekitar 30 menit. Siang hari mengajar bahasa Inggris di rumah untuk remaja yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti tes bahasa Inggris agar mendapat beasiswa di luar negeri, lalu tidur siang sebentar. Sore hari membaca dan pukul 17.00 jalan kaki lagi mengelilingi taman, lalu malam hari saya membaca dan menulis.

Sekarang saya jarang menonton televisi, kecuali ada tayangan olahraga yang menarik. Hobi saya sebenarnya adalah menonton teater, tetapi sekarang di kota saya jarang sekali ada pertunjukan teater. Istri saya meninggal tiga tahun lalu dan saya tinggal bersama anak perempuan yang mempunyai tiga anak yang masih di SD dan SMP.

Saya merasa sehat meski setiap hari harus mengonsumsi obat penurun darah tinggi serta obat untuk jantung koroner. Menurut dokter, aliran darah di pembuluh darah koroner saya menyempit, tetapi belum perlu dipasang cincin ataupun operasi pintas jantung.

Saya hanya dianjurkan mengatur makanan dengan mengurangi konsumsi lemak. Setahun ini berat badan saya turun sekitar 4 kilogram. Tinggi badan 174 sentimeter dan berat badan 65 kg. Teman-teman saya mengatakan, saya terlalu kurus dan menganjurkan agar makan lebih banyak. Kesulitan saya adalah tak sanggup makan banyak. Saya hanya makan sedikit saja dan sudah merasa cukup kenyang. Saya cukup makan sayur dan buah, jarang makan daging, khawatir asam urat dan kolesterol. Saya juga tidak minum yang manis-manis. Apakah penurunan berat badan disebabkan oleh konsumsi kalori yang kurang? Saya agak khawatir penurunan berat badan disebabkan oleh penyakit yang belum terdeteksi, seperti kanker. Mohon penjelasan dokter.

M di J

Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat pada Anda karena dapat mandiri bahkan masih mampu mengajar serta menikmati membaca buku. Semoga kesehatan Anda tetap terjaga sehingga dapat menikmati hari-hari bersama anak dan cucu.

Masalah makan pada orang usia lanjut (lansia) memang perlu mendapat perhatian. Memang ada lansia yang kelebihan berat badan, tetapi cukup banyak lansia yang malah kekurangan berat badan serta kekurangan zat-zat makanan dan mineral yang diperlukan tubuh. Berat badan yang berlebih menyebabkan lansia kesulitan untuk bergerak serta dapat mengalami gangguan pada lutut. Sudah tentu kelebihan berat badan yang nyata juga berpengaruh terhadap tekanan darah, jantung, dan lain-lain. Sebaliknya, lansia yang mengalami kekurangan gizi akan rentan terhadap penyakit serta kualitas hidupnya rendah. Jadi, konsumsi makanan pada lansia harus disesuaikan dengan kebutuhan yang bersangkutan.

Pada dasarnya pedoman makan pada lansia mengacu kepada asupan gizi seimbang. Makanan harus mencukupi kebutuhan nutrisi dan kalori. Konsumsi nutrisi dan kalori yang cukup akan membantu lansia memperoleh karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan.

Kebutuhan makanan

Kebutuhan karbohidrat dapat dipenuhi dari beras, bubur gandum, roti, kentang, dan lain-lain, sedangkan sumber protein adalah daging, ikan, tempe, tahu, serta susu rendah lemak. Sayuran yang berwarna hijau atau jingga, seperti bayam, kangkung, wortel, brokoli, labu kuning, labu siam, dan tomat baik untuk dikonsumsi. Jangan lupa buah-buahan segar, seperti pepaya, pisang, jeruk, apel, dan semangka. Sudah tentu pilihan makanan sayur dan buah disesuaikan dengan kesukaan yang bersangkutan, tetapi hendaknya pilihan tersebut mencukupi kebutuhan tubuhnya. Selain itu, lansia pada umumnya menyandang penyakit kronik, seperti jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain. Dokter yang menangani penyakit tersebut tentu merekomendasikan makan yang perlu dikonsumsi dan perlu dihindari.

Penggunaan gula, garam, dan lemak untuk orang sehat perlu dibatasi. Jika menyandang penyakit kronik tertentu seperti Anda yang menderita darah tinggi, harus lebih berhati-hati dalam konsumsi garam. Konsumsi kalsium perlu diperhatikan. Kalsium diperlukan untuk kekuatan tulang. Penyerapan kalsium pada lansia menurun sehingga konsumsinya perlu ditambah. Kebutuhan kalsium pada lansia dalam sehari sekitar 1.000 mg. Kebutuhan kalori pada lansia menurun karena pada umumnya aktivitas lansia menurun, tetapi kebutuhan kalori ini perlu dicukupi agar berat badan dalam batas normal serta kegiatan sehari-hari dapat berjalan dengan baik. Jangan lupa memperhatikan juga kebutuhan cairan bagi tubuh Anda. Lansia sering mengalami dehidrasi karena kurang memperhatikan asupan cairan tubuh. Asupan cairan selain dari air minum juga dapat diperoleh dari makanan berkuah, seperti sup dan buah yang banyak mengandung air.

Penurunan nafsu makan

Nafsu makan yang menurun dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya memang penyakit. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kemungkinan Anda menderita penyakit tertentu, termasuk kanker. Sebagian besar kanker sekarang dapat dideteksi dini. Kanker yang sering pada laki-laki adalah kanker paru dan prostat. Anda dapat berkonsultasi jika ingin menjalani deteksi dini kanker atau penyakit lain.

Kurangnya asupan gizi juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Nafsu makan yang menurun pada lansia dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan gigi dan mulut, penurunan kemampuan indera pengecap dan kurang selera makan. Gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat menyebabkan Anda kesulitan untuk mengunyah. Gigi yang bolong atau jamur di lidah dan selaput lendir mulut akan mengurangi rasa enak makanan. Anda mungkin cenderung makan makanan yang lunak.

Pastikan Anda membersihkan rongga mulut secara teratur setiap hari. Jika ada gangguan pada gigi, segeralah ke dokter gigi, begitu pula jika ada seriawan atau kelainan dalam mulut. Pemeriksaan gigi dianjurkan setiap enam bulan sekali. Fungsi indera pengecap menurun sehingga kenikmatan makan menurun.

Penampilan makanan dan cara menghidangkan serta tambahan zat penyedap yang diizinkan mungkin dapat meningkatkan keinginan untuk makan. Jika tak dapat makan sekali dalam porsi besar, bagilah dalam porsi kecil dan lebih sering makan. Kurangnya selera makan dapat ditingkatkan dengan mengubah suasana, seperti makan bersama serta adanya motivasi dari anggota keluarga untuk makan lebih banyak. Masalah emosional, seperti depresi yang sering dialami lansia juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.

Saya merasa berat badan Anda yang kurang memang perlu mendapat perhatian. Cobalah berkonsultasi dengan dokter Anda, jika perlu dengan ahli gizi untuk menilai kecukupan asupan makanan. Makanan yang mencukupi untuk kebutuhan tubuh serta kegiatan sehari-hari akan meningkatkan kualitas hidup Anda.