KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Presiden Joko Widodo berfoto bersama para kepala daerah penerima anugerah Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Wira Karya dalam acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/7/2018). Dalam kesempatan itu Presiden berpesan kepada para insan koperasi supaya memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk menarik perhatian konsumen dan memperluas pemasaran.

Kita kembali memperingati Hari Koperasi kemarin dengan pertanyaan bagaimana membuat koperasi tetap relevan dengan perubahan zaman.

Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Koperasi Ke-71 mengingatkan, telah terjadi perubahan besar akibat teknologi digital. Presiden meminta koperasi dapat memanfaatkan perubahan yang tengah terjadi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk koperasi.

Memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan koperasi adalah satu tantangan dan peluang mengembangkan koperasi. Teknologi digital juga melahirkan ekonomi berbagi, seperti yang kita lihat melalui layanan Go-Jek, Grab, atau Airbnb.

Pada dasarnya koperasi merupakan bentuk ekonomi berbagi. Sekumpulan orang yang memiliki kesamaan tujuan bersatu menggerakkan usaha untuk mendapatkan manfaat bersama.

Presiden menginginkan ada koperasi di Indonesia yang kegiatannya berskala internasional dengan omzet mencapai miliaran dollar AS dan beroperasi di banyak negara.

Sejumlah koperasi di Belanda, Jepang, AS, Selandia Baru, dan banyak negara maju dengan sistem ekonomi kapitalis mampu bersaing dengan perusahaan multinasional. Bedanya, koperasi dimiliki oleh banyak anggota dan bekerja untuk kepentingan anggotanya, bukan segelintir pemilik modal atau investor.

Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi berpendapat, sistem ekonomi yang cocok bagi Indonesia adalah usaha bersama karena memiliki kesesuaian dengan sifat kolektivisme masyarakatnya, menolong diri sendiri (self-help), serta mendekatkan antara produksi dan konsumsi dengan menguasai distribusi.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)

Hari Koperasi ke-71 – Presiden Joko Widodo meninjau pameran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi bagian dalam peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/7/2018). Dalam kesempatan itu Presiden berpesan kepada para insan koperasi supaya memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk menarik perhatian konsumen dan memperluas pemasaran.

Melalui koperasi, anggota dengan skala ekonomi kecil-kecil bergabung agar memiliki modal cukup untuk menjalankan usaha bersama. Dengan bergabung, akan tercapai skala ekonomi yang akan membuat usaha menjadi lebih efisien dan sekaligus produktif. Skala ekonomi suatu usaha bukan hal statis. Teknologi sangat berperan menentukan tingkat efisiensi. Di sini, teknologi digital dapat membantu koperasi meningkatkan efisiensinya, misalnya dengan memanfaatkan penjualan secara daring dan mengembangkan ekonomi berbagi.

Dengan dasar pemikiran mengenai koperasi yang sangat baik itu, mengapa koperasi tidak dapat berkembang di Indonesia?

Ada banyak hal menjadi penyebab koperasi di Indonesia belum tumbuh memuaskan. Salah satunya adalah perlu ada kesadaran anggota untuk bekerja bersama dan membagi hasil secara rata. Dalam praktik, tidak sedikit koperasi gagal karena anggotanya tidak kompak. Atau ketika koperasi tumbuh besar, anggota tidak dapat mengawasi pengurus sehingga koperasi bangkrut.

Apabila kita meyakini koperasi adalah salah satu soko guru perekonomian dan ini dibuktikan dengan adanya kementerian khusus untuk mengurusi koperasi, tidak berlebihan jika kita meminta kementerian memberi arah pengembangan koperasi di tengah perubahan ekonomi global dan hadirnya revolusi digital.

Kita berharap, seperti harapan Presiden Jokowi juga, sumbangan koperasi pada perekonomian nasional dapat naik secara nyata saat Hari Koperasi kembali diperingati tahun depan.

Kompas, 13 Juli 2018