AFP

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (lima dari kiri) berpose untuk foto bersama dengan para menteri luar negeri ASEAN dan perwakilannya selama pertemuan bilateral pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-51 di Singapura pada 2 Agustus 2018. 

Usia ASEAN genap 51 tahun pada 8 Agustus 2018. Di usia ini, ASEAN sudah menggapai beragam capaian dan memiliki pelbagai peluang serta tantangan ke depannya. Saat ini, ASEAN berada dalam ketidak- pastian hubungan internasional dan dunia. Terkait dengan Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Singapura, pekan ini, tulisan ini menjelaskan pelbagai capaian ASEAN terkini dan juga peluang serta tantangan baginya.

Pertama, ASEAN menjadi penyokong dan penjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara dan Asia Timur. ASEAN relatif stabil secara umum pada saat konflik dan perang melanda kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Perdamaian dan keamanan Asia Tenggara menjadi kepentingan kolektif bagi negara-negara ASEAN. Mereka melalui Masyarakat Politik dan Keamanan ASEAN berupaya mencegah perang terjadi dan mengelola konflik dengan baik.

Kedua, capaian politik keamanan yang baik memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Situasi tersebut juga menghasilkan kesejahteraan bersama bagi negara-negara ASEAN. Pada saat
ini terjadi pergeseran kegiatan dan konsentrasi perekonomian global dari kawasan Eropa Barat dan Amerika Serikat ke kawasan Asia Tenggara dan Timur. Oleh karena itu, ASEAN berkembang pesat dan menjadi salah satu pusat perdagangan regional dan global.

Pada 2017, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) ASEAN meningkat dari 4,8 persen (2016) ke 5,3 persen (2017). Total perdagangan internasional ASEAN juga tumbuh dengan baik, yaitu 2.238 miliar dollar AS (2016) menjadi 2.555 miliar dollar AS (2017). Lalu, ASEAN menjadi salah satu tujuan favorit untuk investasi bagi investor asing.

Jumlah investasi asing langsung (foreign direct investments) yang masuk ke ASEAN meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 122,8 miliar dollar AS (2016) dan 137 miliar dollar AS (2017). Negara-negara ASEAN masih berupaya untuk mengintegrasikan ekonomi mereka dalam pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Ketiga, ASEAN masih berupaya untuk menguatkan hubungan sosial dan budaya di antara rakyat ASEAN melalui Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. People to people contact (kontak di antara manusia) belum sepenuhnya optimal dilakukan oleh seluruh masyarakat di Asia Tenggara.

Peluang dan tantangan

Pertama, ASEAN berada di tengah persaingan negara-negara besar di Indo-Pasifik. Saat ini ada pergeseran pusat kekuatan ekonomi dari Eropa dan Amerika Serikat ke Asia. Pengaruh ekonomi China meningkat di Asia Pasifik dan juga di Samudra Hindia.

Pada saat yang sama, kekuatan ekonomi Amerika Serikat relatif menurun di pelbagai kawasan tersebut dan mulai terdampak atas perubahan tersebut. Amerika Serikat dan China sedang bersaing dalam kekuatan ekonomi dan perluasan pengaruh di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Lintas kawasan tersebut dinamai Indo-Pasifik yang mencakup Asia Pasifik, Australia,
Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.

Oleh karena itu, Indo-Pasifik menjadi relevan dari sisi geopolitik dan geo-ekonomi bagi negara-negara besar. Menariknya, letak geografis ASEAN berada tepat di tengah dari kawasan Indo-Pasifik. Artinya, posisi ASEAN strategis dan sentral dalam mengelola dinamika persaingan negara-negara besar di Indo-Pasifik. Situasi tersebut menjadi peluang dan sekaligus tantangan bagi ASEAN.

Kedua, sengketa Laut China Selatan antara China, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina menjadi tantangan tersendiri yang berdampak langsung terhadap kesatuan ASEAN.

Ditambah lagi, Laut China Selatan cukup penting secara perekonomian bagi ASEAN dan dunia karena perairan tersebut menjadi salah satu urat nadi dari jalur perdagangan internasional. Pembentukan code of conduct untuk Laut China Selatan antara ASEAN dan China menjadi relevan. Code of conduct tersebut diharapkan akan implementatif, mengikat secara hukum dan efektif dalam pengelolaan konflik di perairan tersebut.

Ketiga, perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan berdampak terhadap situasi ekonomi setiap negara ASEAN dan juga pertumbuhan ekonomi regional ASEAN. Mayoritas negara-negara ASEAN memiliki hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat dan China. Lalu, sebagian besar dari negara-negara ASEAN adalah bagian dari rantai pasok regional dan global yang basis produksinya di China dan tujuan ekspornya adalah Amerika Serikat.

Negara-negara ASEAN tersebut mengekspor sumber daya alam ke China untuk diolah dan diproduksi menjadi barang-barang yang diekspor ke Amerika Serikat. Dinamika perang dagang Amerika Serikat dan China telah membuat aktivitas pabrik di China melambat dan kemungkinan menurunkan pasokan sumber daya alam dari negara-negara berkembang (negara-negara ASEAN).

Keempat, ASEAN masih dihadapkan dengan kejahatan-kejahatan transnasional yang dinamis dan kejahatan siber yang canggih di Asia Tenggara serta kawasan sekitarnya. Pelbagai kejahatan transnasional tersebut ialah radikalisme dan terorisme, perdagangan manusia, perdagangan narkotika,  dan penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported and unregulated fishing). Pelbagai kejahatan siber dapat berbentuk internet fraudhacking, pencurian identitas, informasi ilegal, dan lainnya.

Kelima, ASEAN menghadapi kompleksitas dalam proses integrasi regionalnya. Pembentukan Masyarakat ASEAN (The ASEAN Community) dengan tiga pilarnya masih berjalan pelan dan terkesan tidak beriringan antara satu dan lainnya. Proses pembentukan Masyarakat Politik dan Keamanan ASEAN dan Masyarakat Ekonomi ASEAN juga berjalan lebih cepat dibandingkan dengan pembentukan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN.

Perhatian negara-negara ASEAN terhadap pembentukan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN belum optimal. Contohnya, pembentukan identitas ASEAN masih artifisial karena hubungan antar-rakyat ASEAN (people to people contact) belum terjalin erat. Oleh karena itu, masyarakat ASEAN belum bangga menjadi satu ASEAN dan saling pengertian antarmereka masih lemah. Diharapkan hubungan antarmanusia yang baik dan erat akan mempererat hubungan dan mendorong pertukaran budaya. Semua itu akan membuat saling pengertian antar-rakyat dari negara-negara ASEAN.