Ibu saya berumur 76 tahun. Ayah sudah meninggal dua tahun yang lalu. Ibu tinggal bersama saya. Di rumah ada suami saya dan dua anak saya yang masih belum sekolah. Kami juga punya asisten rumah tangga yang membantu menjaga kebersihan rumah serta menjaga kedua anak saya yang berumur 5 dan 3 tahun. Anak saya yang berumur 5 tahun senang bermain dengan neneknya. Ibu saya di rumah, selain bermain dengan anak, juga banyak mengatur agar rumah tetap rapi. Ibu saya tidak senang berdiam diri, dia banyak bergerak. Saya sudah mengingatkan agar beliau lebih banyak beristirahat mengingat usia beliau.

Namun, ibu biasanya pagi-pagi sekali sudah bangun, kemudian ke kamar mandi dan shalat Subuh. Sehabis shalat biasanya beliau jalan kaki keliling kawasan. Untunglah di permukiman kami tak banyak kendaraan sehingga cukup aman untuk berjalan kaki. Kesehatan ibu saya baik-baik saja. Beliau menderita darah tinggi yang dapat dikendalikan dengan obat. Beliau juga menjaga makanan. Jantung, paru, dan ginjal baik. Keluhan beliau adalah rasa nyeri di tulang. Menurut dokter, rasa nyeri tersebut karena beliau mengalami penipisan tulang. Karena itu, beliau dianjurkan agar berhati-hati dalam melakukan gerakan sehingga tidak terjadi kecelakaan jatuh. Selama ini, beliau menuruti nasihat dokter dan jika naik tangga atau berjalan mendaki, beliau selalu mencari pegangan.

Sebulan yang lalu, meski sudah berhati-hati, ibu mengalami kecelakaan. Saat bangun dari tempat tidur, beliau terpeleset dan jatuh. Kaki kanannya sukar digerakkan. Kami segera membawanya ke rumah sakit dan setelah dirontgen ternyata tulang paha beliau patah. Menurut dokter, memang orang tua sering mengalami jatuh. Patah pada sendi paha memang juga sering terjadi. Setelah dikonsultasikan kepada dokter spesialis ortopedi dan dokter spesialis penyakit dalam, ibu dianjurkan menjalani operasi. Kami merasa amat berat karena usia ibu yang sudah sepuh. Namun, setelah mendapat penjelasan cukup lengkap, kami sekeluarga mengikhlaskan ibu dioperasi. Menurut dokter, jika tak dioperasi, gerakan ibu akan terbatas dan ibu akan banyak tiduran. Kegiatan hariannya akan tergantung orang lain dan kalau banyak tiduran dapat terjadi komplikasi infeksi paru dan luka di punggung (dekubitus). Syukurlah operasi ibu berjalan lancar dan sekarang ibu sudah mulai belajar jalan dengan bantuan tongkat. Dapatkah dokter menjelaskan, bagi orang usia lanjut, apa yang harus dilakukan untuk mencegah kejadian jatuh? Terima kasih atas perhatian dokter.

M di B

Saya gembira operasi ibu Anda berjalan lancar dan hasilnya baik. Semoga ibu Anda akan dapat pulih seperti semula. Risiko jatuh pada orang lanjut usia (lansia) memang tinggi. Menurut statistik, setiap 1 dari 3 orang berusia 64 tahun ke atas mengalami kejadian jatuh. Sebagian besar jatuh ini tidak mempunyai dampak serius, tetapi cukup banyak yang mengalami patah tulang atau cedera kepala. Oleh karena itu, setiap keluarga yang mempunyai anggota keluarga berusia lanjut perlu memahami cara mengurangi risiko jatuh.

Setiap orang lansia jika mampu mengurus diri sendiri perlu dibiarkan untuk melakukan kegiatan mandiri. Orang usia lanjut hendaknya tetap aktif. Kebiasaan ibu berjalan kaki di pagi hari merupakan kebiasaan yang sehat. Jalan kaki baik untuk kesehatan jantung, paru, dan otot. Sudah tentu faktor keamanan harus dipertimbangkan. Jika perlu, temani ibu Anda berjalan kaki di pagi hari. Kegiatan yang merupakan hobi, seperti merajut, dapat tetap dilakukan. Periksalah daya penglihatan ibu Anda. Apakah beliau memerlukan kacamata untuk mempertajam penglihatannya? Pendengaran beliau juga perlu dipantau. Penurunan fungsi pendengaran dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Ibu mungkin kurang atau tidak mendengar ada kendaraan yang akan lewat sehingga berisiko tertabrak kendaraan.

Sering kali orang lansia dalam berjalan menunjukkan cara berjalan yang tak seimbang. Ketidakseimbangan ini dapat meningkatkan risiko jatuh. Beberapa obat, seperti obat darah tinggi atau obat anti alergi, dapat menurunkan kewaspadaan dan mengganggu keseimbangan. Jika efek samping tersebut timbul, berkonsultasilah dengan dokter agar obat tersebut diganti.

Lingkungan rumah juga perlu mendapat perhatian untuk mencegah jatuh. Lantai harus rata dan tidak terdapat benda-benda yang dapat menjadi sandungan orang lanjut usia. Tali, karpet yang terbuka, atau mainan anak yang tak pada tempatnya dapat menyebabkan orang lanjut usia jatuh. Karena itu, barang-barang tersebut harus disingkirkan agar tak menimbulkan kejadian yang tak diinginkan.

Kejadian jatuh sering terjadi juga di tempat tidur, seperti yang dialami oleh ibu Anda. Kamar yang penerangannya kurang serta tempat tidur yang tinggi mengundang risiko jatuh. Perhatikan juga kamar mandi. Lantai kamar mandi tak boleh licin. Sediakan pegangan bagi orang lansia yang diperlukan sewaktu mengganti pakaian. Sebaiknya disediakan kursi duduk serta pegangan tangan di kamar mandi. Kamar mandi orang usia lanjut sebaiknya tidak dikunci agar jika orang tua perlu ditolong, tindakan pertolongan tak terhalang pintu yang terkunci. Jika kamar mandi dilengkapi bathtub, bak mandi tersebut juga jangan sampai menjadi tempat jatuh orang lansia. Pegangan harus ada dan lantainya tak boleh licin. Lampu kamar mandi juga harus cukup terang.

Sering kali orang lansia berada di dapur. Di sini juga harus disediakan lingkungan yang mengurangi risiko jatuh. Apalagi di dapur ada kompor yang panas dan benda-benda yang jika mengenai orang lanjut usia akan menimbulkan trauma. Jika kemampuan bergerak orang lansia terbatas, mungkin harus ditemani jika pergi ke dapur. Jangan biarkan orang lansia membawa air panas, sup panas, dan lainnya agar tidak tumpah dan mengenai anggota tubuh sehingga menimbulkan luka bakar.

Untuk rumah yang bertingkat, tangga harus dibuat aman untuk orang tua. Orang dewasa dan anak akan aman menaiki tangga tanpa pegangan, tetapi orang lanjut usia memerlukan pegangan serta jarak anak tangga tidak boleh tinggi. Dapat terjadi, karena kurang koordinasi, orang lansia merasa kakinya sudah hampir menginjak lantai, padahal masih jauh sehingga dia terjatuh.

Pengalaman jatuh dan operasi ibu Anda merupakan pengalaman berharga yang dapat dipetik hikmahnya bagi keluarga lain yang mempunyai orang berusia lanjut. Selalu ajak orang lansia untuk berhati-hati serta ciptakan lingkungan yang mengurangi risiko jatuh. Orang lansia perlu dibiarkan untuk bergerak aktif, tetapi harus dijaga jangan sampai terjatuh.

Operasi tulang sendi paha termasuk operasi besar, tetapi dengan persiapan yang baik dan dilakukan dokter berpengalaman, hasilnya akan baik. Semakin tua usia memang risiko akibat operasi akan meningkat. Akan tetapi, itu tak berarti orang berusia lanjut tidak boleh dioperasi. Dengan kemajuan ilmu kedokteran serta peralatan kedokteran yang modern, operasi pada ibu Anda yang berumur 76 tahun ternyata dapat berjalan aman. Saya berharap ibu Anda akan aktif kembali, lebih berhati-hati agar tak terjadi kejadian jatuh kembali.