Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 27 Agustus 2018

Trotoar Rusak di Serpong//Tanggapan Bapertarum//Tanggapan Indosat (Surat Pembaca Kompas)


Trotoar Rusak di Serpong

Ibu Wali Kota Tangerang Selatan yang saya hormati, dengan surat terbuka ini saya memohon agar trotoar yang telah rusak parah di kawasan Bumi Serpong Damai diperbaiki. Demikian pula dengan penutup selokan yang hancur berkeping-keping. Menurut hitungan saya, ada 14 lempeng penutup selokan yang hancur; ini sangat membahayakan pejalan kaki.

Trotoar itu terdapat di Jalan Letnan Sutopo BSD, tepatnya di sepanjang Sekolah Santa Ursula. Jadi, keberadaan trotoar tersebut sangat diperlukan para pejalan kaki, siswa SD, SMP, SMA, juga para bapak dan ibu yang setiap pagi berjalan melewatinya untuk berbelanja ke Pasar Modern BSD.

Setiap hari Jumat siang, umat Islam juga berjalan menuju masjid di trotoar itu untuk menjalankan shalat Jumat. Berikutnya pada hari Minggu, umat Katolik berbondong-bondong menuju Gereja Santa Monica yang juga berada di kawasan itu. Pendek kata, trotoar tersebut amat berguna bagi pelbagai lapisan masyarakat.

Namun, sudah lebih dari tiga bulan sejak kerusakan itu teramati, belum ada perbaikan oleh pemda setempat. Bukankah seharusnya ada perawatan secara berkala?

Seorang kakek berusia 80 tahun—kebetulan teman saya berolahraga taichi–sepulang olahraga berjalan lewat trotoar itu dan kakinya terperosok masuk selokan. Ia cedera, kakinya patah, dan sampai surat ini ditulis belum dapat berjalan lagi.

Semoga Ibu Wali Kota berkenan menindaklanjuti surat saya ini. Terima kasih atas perhatian Ibu Wali Kota.

Rusli Adam Jl Alamanda, BSD, Tangerang Selatan

Tanggapan Bapertarum

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Agnes Da Rato di Wodong Desa Wairterang, Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang sudah menulis surat pembaca di harian Kompas (7/8/2018), "Pemupukan Bapertarum".

Sehubungan dengan itu, berikut penjelasan kami.

Memang benar Bapertarum-PNS telah dibubarkan, mengacu pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.

Hasil likuidasi Bapertarum-PNS berupa pokok Taperum-PNS berikut hasil pemupukan—milik PNS yang telah berhenti bekerja karena pensiun, meninggal, atau berhenti karena sebab lain—dikembalikan kepada PNS yang bersangkutan atau ahli warisnya.

Namun, penghitungan pokok Taperum-PNS berikut hasil pemupukan dapat menghasilkan saldo Taperum PNS yang nihil karena PNS yang bersangkutan telah mengambil manfaat Taperum-PNS saat masih aktif.

Berdasarkan data kami, Ibu Agnes Da Rato sudah mengambil pengembalian Taperum-PNS pada 8 Oktober 2001 di Taspen Cabang Ende dan almarhum Bapak Didimus Tendi sudah mengambil pengembalian Taperum-PNS pada 16 Juni 2003 di Taspen Cabang Ende. Dengan demikian, Ibu dan almarhum sudah tidak lagi menerima hasil pemupukan.

Apabila masih ada yang ingin ditanyakan, sila hubungi kami di 021-7254040 pada hari dan jam kerja.

Barik Gussaini Kepala Bidang Sekretariat Pelaksana, Pelaksana Kegiatan Operasional Penyelesaian Pengalihan Aset dan Hak Peserta PNS

Tanggapan Indosat

Terkait keluhan Ibu Teti Rosilawati di Surat kepada Redaksi Kompas (6/8/2018) mengenai pulsa Indosat Ooredoo yang terpotong, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.

Tim Pelayanan Pelanggan Indosat Ooredoo telah menghubungi Ibu Teti untuk memberikan penjelasan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Penjelasan kami dapat dipahami pelanggan dan masalah telah diselesaikan dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih atas masukan Ibu Teti dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kami.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Deva Rachman Kepala Grup Komunikasi Perusahaan Indosat Ooredoo

Kompas, 27 Agustus 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger