
Pasangan ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo meluapkan kegembiraan setelah memastikan juara dalam turnamen Indonesia Terbuka 2018 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (8/7/2018). Marcus/Kevin mengalahkan pasangan Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko 21-13 21-16.
Prestasi konsisten ganda putra bulu tangkis Indonesia melalui dua final sesama RI seharusnya menginspirasi pebulu tangkis nomor lain.
Ganda putra peringkat teratas dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dua kali bertemu pada laga final melawan senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sebelum berduel pada final Jepang Terbuka, Minggu (28/7/2019), kedua pasangan "Merah Putih" itu berlaga pada laga puncak Indonesia Terbuka, 21 Juli 2019.
Indonesia Terbuka termasuk kejuaraan Super 1000 (tertinggi), sedangkan Jepang Terbuka berada di daftar turnamen Super 750. Bertemunya Marcus/Kevin dengan Hendra/Ahsan pada dua final kejuaraan utama mengukuhkan dominasi Republik Indonesia (RI).
Bukti lain ketangguhan ganda putra kita, tidak lain fakta, hanya nomor ini yang sudah menyumbangkan gelar juara dari turnamen Super 1000 dan 750, bagi Indonesia. Hendra/Ahsan juara di All England (1000), sedangkan Marcus/Kevin menjadi yang terbaik di Indonesia dan Jepang. Hanya, kejayaan ganda putra itu belum diimbangi performa yang sama di nomor lain. Sejumlah pemain Indonesia memang berada di peringkat 10 besar dunia, sesuai peringkat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), yang dikutip Minggu (28/7) malam.
Di tunggal putra, misalnya, ada Jonatan "Jojo" Christie di tangga ketujuh, sebagai atlet RI berperingkat tertinggi. Namun, dilihat dari poin perolehan Jojo di beberapa turnamen, mayoritas di bawah 10.000. Di Indonesia Terbuka, misalnya, yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jojo terhenti di perempat final. Ia hanya meraih 6.600 poin.
Bandingkan dengan Kento Momota, pebulu tangkis Jepang yang kini nomor satu sejagat. Ia tak menyia-nyiakan kesempatan meraih gelar juara di turnamen yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo. Pada final Minggu kemarin ia menundukkan Jojo dua gim, 21-16 dan 21-13. Momota pun meraih tambahan 11.000 poin. Ini perolehan poin di atas 10.000 yang ketiga bagi Momota tahun ini, setelah juara di All England (meraih 12.000 poin), dan Piala Sudirman, saat Jepang menjadi runner-up (11.518 poin).
Bagi pebulu tangkis Indonesia di tunggal putra dan putri, juga ganda putri dan campuran, tak cukup hanya berada di 10 besar dunia. Gelar-gelar kejuaraan utama harus direbut demi perolehan poin signifikan. Saat bersaing pada level tertinggi, tunggal putra dan putri, ganda putri dan campuran, kita masih kalah bersaing dari China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar