Hendra/Ahsan sosok duo profesional. Hal itu terbukti dengan bertahannya mereka di level elite dunia meski Hendra sudah berusia 35 tahun dan Ahsan 32 tahun. Tak banyak atlet yang bisa bersaing di papan atas dunia hingga seusia mereka.
Seperti diberitakan Kompas, Selasa (27/8/2019), faktor motivasi, kerja keras, dan disiplin, di tengah peran sebagai suami dan ayah, membuat mereka mencapai sukses. Dedikasi pada bidang yang mereka cintai, dan sifat rendah hati, membuat Hendra/Ahsan menjadi idola di sesama pemain.
Pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky, memuji Hendra/Ahsan. "Pemain sekarang berlatih hanya saat diawasi pelatih. Jarang melihat mereka menambah latihan sendiri. Kedisiplinan juga kurang," ujar Richard.
Prestasi Hendra/Ahsan dan penilaian Richard cukup untuk menjadi catatan bagi atlet-atlet Indonesia lain dalam mengejar prestasi. Apalagi, tahun depan berlangsung perhelatan akbar olahraga internasional, Olimpiade Tokyo 2020. Selayaknya pula bintang-bintang olahraga Indonesia menjadikan Tokyo 2020 sebagai ajang tempat mereka bisa tampil.
Sejauh ini baru tiga cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia di Olimpiade, yakni panahan, angkat besi, dan bulu tangkis. Pencapaian bulu tangkis istimewa karena konsisten merebut medali emas sejak pertama kali dipertandingkan, pada Olimpiade Barcelona 1992, hingga Rio de Janeiro 2016. Cabang andalan kita ini hanya sekali tanpa medali, yakni di London 2012.
Tim nasional bulu tangkis, dengan demikian, punya tugas meneruskan kembali tradisi emas bulu tangkis. Stok peraih emas? Ganda putra dengan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di peringkat teratas dan Hendra/Ahsan di posisi kedua ranking Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tentu menjadi tulang punggung utama meraih emas.
Nomor lain di bulu tangkis belum sekuat ganda putra. Hingga Rabu (28/8), hanya tunggal putra dan ganda putri yang menempatkan wakil di lima besar dunia. Di tunggal putra ada Jonatan Christie (keempat) dan di ganda putri ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu (kelima).
Sinyal Richard Mainaky, bahwa atlet kini jarang menambah latihan mandiri, menjadi peringatan keras bagi atlet-atlet kita. Atlet seharusnya berlatih, bukan dilatih. Berlatih mengandung makna atlet menjadwalkan latihan secara mandiri, tak bergantung pada arahan atau instruksi pelatih. Hal itu pula yang dilakukan atlet-atlet legendaris bulu tangkis kita. Sebaliknya, dilatih bermakna latihan ditunggui pelatih.
Hendra/Ahsan menjadi teladan ideal sosok atlet profesional dan mengukir sukses. Hendra, jika konsisten dengan performanya kini, berpeluang besar lolos ke Tokyo 2020. Andai Hendra merebut emas ganda putra, itu emas keduanya di Olimpiade setelah Beijing 2008 saat berduet dengan Markis Kido. Jadikan Hendra teladan, demi kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar