Menjelang akhir tahun seperti saat ini, anak-anak sekolah sudah mulai menerima buku rapornya. Buku itu menggambarkan kinerja anak selama satu semester.
Sebenarnya tidak hanya anak sekolah yang mempunyai laporan kinerja, keuangan kita pun sebaiknya memiliki laporan setiap akhir tahun. Dengan laporan ini, kita dapat melihat bagaimana kinerja keuangan keluarga sepanjang tahun.
Berbagai peristiwa terjadi sepanjang tahun ini. Di dalam negeri, Bank Indonesia telah empat kali memangkas suku bunga, masing-masing sebesar 25 basis poin, menjadi 4,75 persen. Pemangkasan terjadi pada Juli hingga Oktober 2019.
Penurunan suku bunga ini berpengaruh pada tingkat kupon bunga obligasi ritel pemerintah. Pasar saham berkinerja tidak terlalu memuaskan. Di sisi lain, harga emas merangkak naik tahun ini.
Di luar negeri, isu perang dagang AS-China masih terus menghangat sepanjang tahun. Tahun depan, diperkirakan perekonomian global pun tidak terlalu cerah.
Walaupun tampaknya jauh, rangkaian peristiwa itu turut memengaruhi isi dompet kita. Menjelang akhir tahun, ada baiknya mengevaluasi kembali bagaimana perjalanan keuangan kita sepanjang tahun ini.
Tujuannya, antara lain, untuk memeriksa apakah tujuan-tujuan finansial sudah selaras atau apakah masih ada hal lain terkait finansial yang masih harus diperbaiki. Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan kondisi finansial untuk satu tahun ke depan.
Bagaimana melakukannya ?
Pertama, dengan mengevaluasi tujuan finansial kita. Bagaimana situasinya pada tahun ini, apakah sudah tercapai atau kurang? Semisal pada awal tahun ini kita memiliki rencana untuk menabung dana darurat sebesar Rp 60 juta, tetapi baru terkumpul Rp 40 juta, kekurangannya akan menjadi prioritas di tahun depan. Aktifkan lagi fasilitas autodebet untuk langsung memasukkan sebagian dana ke rekening investasi.
Evaluasi juga keadaan terkini kita. Apakah tahun ini ada perubahan besar? Semisal, memiliki anak, pindah kerja, pindah rumah, atau pensiun dari perusahaan?
Situasi-situasi itu akan memengaruhi keadaan keuangan. Tentu harus ada beberapa penyesuaian anggaran. Ada pos pengeluaran yang harus ditambah, dikurangi, atau dialihkan menjadi pos pengeluaran lain, sesuai keadaan terkini. Situasi dan anggaran baru ini akan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun depan.
Setelah itu, cek juga proteksi. Bisa jadi, tahun lalu cicilan rumah sudah lunas sehingga rumah tidak lagi dilindungi asuransi kerugian. Tahun depan, ada baiknya kita melanjutkan pembayaran asuransi kerugian tersebut.
Investasi
Cek juga apakah asuransi kesehatan masih sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan asuransi kita mengingat biaya rumah sakit meningkat terus. Jangan sampai kita abai, tidak mengecek apakah cakupan asuransi masih sesuai dengan biaya rumah sakit.
Sebab, jika sudah tidak sesuai, kita tetap harus mengeluarkan biaya besar ketika masuk rumah sakit. Teliti juga asuransi kendaraan, kapan akan berakhir dan siapkan dana untuk memperpanjangnya. Lindungi juga aset terbesar kita, yaitu kemampuan untuk memperoleh pendapatan dengan asuransi jiwa yang mencukupi.
Jika sudah memiliki investasi, evaluasi juga bagaimana hasilnya, apakah sudah memuaskan atau belum. Apakah kinerja obligasi, saham, reksa dana, emas, atau investasi properti yang dimiliki sudah sesuai harapan? Jika belum, bagaimana mengatasi hal tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar