Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 02 April 2020

INDUSTRI DIGITAL: Usaha Rintisan yang Menjulang di Tengah Pandemi Covid-19 (ANDREAS MARYOTO)


Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas

Tidak sedikit usaha rintisan yang bertumbangan dan terpaksa merumahkan karyawannya karena wabah Covid-19.

Ada pula yang tengah berjuang mengatasi masalah ketersediaan arus kas untuk membayar karyawannya.

Akan tetapi, tak sedikit pula usaha rintisan yang malah meningkat valuasi dan bisnisnya serta memperoleh pendanaan besar pada saat wabah berkecamuk. Mereka adalah usaha rintisan yang dibutuhkan di tengah wabah.

Usaha rintisan (start-up) berbasis pendidikan daring dari China, Yuanfudao, mendapatkan pendanaan 1 miliar dollar AS yang dipimpin oleh Hillhouse dan Tencent Holdings di tengah wabah Covid-19.

Investor melirik mereka karena banyak siswa yang terpaksa berada di rumah dan harus melakukan pendidikan jarak jauh sebagai upaya menekan penyebaran virus korona baru. Pendanaan ini menjadikan valuasi mereka mencapai 7,8 miliar dollar AS.

Kewajiban berada di rumah sepertinya menjadi buah bagi usaha rintisan yang terkait dengan layanan pendidikan. Usaha rintisan yang menyediakan layanan bahasa Inggris bagi anak-anak, yaitu Lingumi, mendapat banyak peminat.

PIPPA FOWLES / 10 DOWNING STREET / AFP

Konferensi video melalui Zoom antara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan jajarannya, 31 Maret 2020. Boris Johnson positif terkena Covid-19. Aplikasi Zoom menjadi salah satu yang paling banyak digunakan karena kebutuhan bekerja dan sekolah dari rumah menyusul terjadi pandemi Covid-19.

Orangtua yang tetap memperhatikan pendidikan anak-anaknya akhirnya memilih platform ini untuk melatih bahasa Inggris. Pengguna aplikasi ini naik 50 persen ketika China melakukan penutupan wilayah. Di tengah wabah, Lingumi malah mendapat pendanaan sebesar 4 juta poundsterling.

Sesuatu yang aneh juga terjadi di tengah pandemi. Sebuah usaha rintisan pemesanan kamar hotel Pruvo yang berbasis di Israel mendapat pendanaan dasar (seed funding) 1,1 juta dollar AS.‎

Usaha rintisan yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan ini akan langsung memesankan kamar hotel begitu harganya menurun. Eksekutif mereka mengakui, mendapat pendanaan di tengah wabah adalah sesuatu yang sulit apalagi mereka masih merupakan usaha rintisan baru yang mudah sekali runtuh dan menemui banyak kesulitan. Akan tetapi, investor kemungkinan tertarik dengan ide mereka sehingga tetap mau membiayai usaha rintisan ini.

Beberapa usaha rintisan ritel daring juga mendapati pengunduh aplikasi mereka meningkat tajam di tengah wabah. Data yang dikumpulkan sebuah perusahaan analis aplikasi Apptopia menyebutkan, beberapa aplikasi yang berbasis di Amerika Serikat mencatat pengunduh harian melonjak selama Maret dibandingkan dengn Februari lalu.

Instacart naik 218 persen, Walmart Grocery meningkat 160 persen, dan Shipt naik 124 persen. Mereka sangat dibutuhkan untuk pemesanan dan pengantaran barang kebutuhan dan juga membuat stok beberapa pekan ke depan.

Kenaikan ini terjadi setelah Pemerintah Amerika Serikat meminta agar mereka mengurangi kerumunan sebagai upaya pencegahan penularan virus korona baru.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Karyawan toko ritel Hypermart Puri Indah di Kembangan, Jakarta Barat, antre melakukan pendataan barang belanjaan yang dipesan konsumen melalui fasilitas percakapan dalam jaringan Whatsapp, Selasa (31/3/2020). Layanan belanja dari rumah itu untuk mendukung imbauan pemerintah agar masyarakat tinggal dan bekerja dari rumah.

Warga juga makin merasa aman membeli barang melalui aplikasi karena usaha rintisan mengembangkan sistem tanpa kontak antara pengantar dan konsumen.

Inovasi ini menyebabkan penjualan barang melalui Instacart secara umum naik 10 kali lipat dibandingkan beberapa pekan lalu. Di beberapa negara bagian AS bahkan naik hingga 20  kali lipat. Beberapa di antara mereka terpaksa mempekerjakan tenaga tambahan hingga puluhan ribu untuk menangani pesanan.

Meski usaha rintisan mendapatkan banyak peluang di tengah pandemi, sebaiknya mereka tak melupakan ekosistemnya. Mereka didorong untuk memberi balik kepada konsumen di tengah derita wabah karena virus korona baru.

Beberapa ide muncul dari kalangan mereka sehingga publik makin mengenal usaha rintisan itu serta mengetahui kepakaran yang ada di dalamnya. Banyak ruang yang bisa digunakan di tengah wabah sekalipun oleh usaha rintisan yang masih tertatih-tatih memulai usaha.

Secara umum, mereka bisa memberikan layanan gratis untuk publik atau diskon produk untuk membantu penanganan virus korona. Mereka juga perlu mengeluarkan produk yang mendorong warga tetap di rumah sehingga menghindari kerumunan.

Usaha rintisan yang mempunyai kemampuan menghasilkan sistem atau perangkat yang bisa ikut melawan penyebaran virus korona baru menjadi peluang bagi mereka untuk terlibat.

Usaha rintisan juga disarankan terlibat dengan komunitas yang berada di sekitar mereka sehingga bisa saling membantu dalam menangani wabah ini.

KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Jimmy, pengendara ojek daring, saat memamerkan makanan gratis yang ia dapatkan dari Warteg Nurul. Di tengah wabah Covid-19, banyak pelaku usaha dan pribadi memberi bantuan kepada mereka yang terdampak penghasilannya.

Ketika wabah, tidak berarti kita duduk termenung di rumah. Usaha rintisan sangat bisa mengadakan hackathonsecara daring. Di beberapa negara, kompetisi ini sudah dilakukan terutama dengan tujuan ikut memerangi Covid-19.

Di tengah masalah malah akan muncul banyak ide yang sangat inovatif. Bahkan, setelah krisis ini berlalu, ide-ide inovatif masih diperlukan. Pada saat seperti ini, usaha rintisan juga bisa mengadakan pelatihan yang bermanfaat bagi publik.

Sumber daya di usaha rintisan bisa tampil mengeluarkan buah pikiran agar publik mendapatkan pengetahuan meski tengah berada di rumah. Tentu saja karena berbasis teknologi digital, mereka bisa banyak berperan di dalam pengetahuan tentang bekerja jarak jauh dengan menggunakan teknologi.

Usaha rintisan malah sangat mungkin menjadi pemberi solusi di tengah pandemi. Mereka yang selama ini muncul di tengah berbagai masalah saatnya ikut memberi pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat. Suatu saat ketika mendung menghilang, publik akan mengingat mereka yang telah membantu pada saat mereka mengalami kesusahan.

Kompas, 2 April 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger