Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 05 Mei 2020

ANALISIS EKONOMI: Ekonomi Pasca-Covid-19 (ARI KUNCORO)


KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sejumlah bus yang tersisa melayani trayek Jabodetabek di Terminal Bus Baranangsiang, Kota Bogor, yang sepi penumpang, Sabtu (25/4/2020). Kondisi terminal ini sepi dari hiruk pikuk penumpang pasca diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar dan juga larangan mudik.

Menjaga jarak, membatasi pertemuan tatap muka, dan menghindari kerumunan adalah bagian dari prosedur baku pencegahan penularan virus korona jenis baru. Salah satu solusinya, interaksi dalam jaringan. Tidak mengherankan sektor informasi dan komunikasi akan menjadi tumpuan perubahan perilaku masyarakat yang tiba-tiba didorong untuk daring ini.

Pada rentang waktu 2015-2019, industri ini merupakan salah satu sektor yang rerata pertumbuhannya 7,5 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang sekitar 5 persen. Keseimbangan baru dengan pertumbuhan 11,5 persen per tahun mungkin hanya sementara, kemudian kembali ke pola pertumbuhan lama.

Salah satu hal yang cepat beradaptasi adalah dunia pendidikan tinggi dengan mengadopsi metode pembelajaran daring dan campuran tatap muka dengan  daring. Di masa depan akan lebih banyak mata ajar yang diambil secara ketengan yang jika dikumpulkan dapat melengkapi beban kredit untuk memperoleh gelar.

Rerata pertumbuhan jasa pendidikan pada 2015-2019 adalah 5,1 persen secara tahunan, sedikit  lebih tinggi daripada produk domestik bruto (PDB) yang  sebesar 5,02 persen secara tahunan.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Salah satu pedagang yang masih tetap berjualan saat sepinya pengunjung di Taman Tirto Agung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/3/2020). Hampir dua pekan ini aktivitas perekonomian warga mulai terdampak karena warga membatasi kegiatan di luar ruang.

Dengan memilah paket program-program gelar menjadi individu mata ajar ditambah metode penyampaian yang lebih fleksibel, seperti campuran atau daring penuh, masyarakat yang tertarik meningkatkan kemampuan sumber daya manusia akan semakin meningkat.

Dengan skenario ini, diperkirakan pertumbuhan sektor jasa pendidikan akan melonjak setidaknya menjadi 15,4 persen per tahun dalam 2-3 tahun mendatang.

Keharusan menjaga jarak dalam proses produksi juga menjadi tren otomatisasi/robotisasi di tempat kerja, terutama untuk pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang. Jasa-jasa konsultan perusahaan akan sangat diperlukan untuk menata ulang proses produksi, tata letak interior perkantoran, dan alur kerja di tingkat operasional.

Pada lingkup manajemen strategis,  jasa konsultan diperlukan untuk menyusun strategi bisnis baru, termasuk penyesuaian ceruk pasar (niche market), metode pemasaran, keuangan, SDM, dan lain-lain, seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat dan menjaga jarak.

Pada periode 2014-2019, jasa perusahaan tumbuh 3 persen di atas pertumbuhan ekonomi, atau sekitar 8 persen per tahun. Angka ini diperkirakan melonjak setidaknya dua kali pada akhir 2020 dan 2021, lalu melandai kembali ke pola pertumbuhan normal pada 2022, yaitu sekitar 9 persen per tahun pada keseimbangan normal  baru.

Seperti di Singapura, tenaga kerja yang tidak terserap dapat dialokasikan untuk sektor publik terkait sanitasi dan penjagaan lingkungan maupun pemeliharaan fasilitas publik.

Bisnis logistik tumbuh seiring pertemuan fisik antara konsumsi dan produksi yang makin terbatas.  Perantara yang bertindak sebagaiclearing house akan beralih rupa menjadi bisnis daring. Tanpa ada wabah, perkembangan bisnis logistik  dapat ditelusuri dari pertumbuhan sektor pergudangan dan transportasi.‎

Pada 2015-2019 pertumbuhan sektor pergudangan, jasa penunjang angkutan, pos dan kurir tumbuh 2,6 persen di atas pertumbuhan PDB atau 7,7 persen secara tahunan. Tren ini akan berlanjut pascacovid-19 dengan pertumbuhan mendekati 10 persen per tahun.

Saat ini, transportasi publik didominasi angkutan berbasis rel yang nilai tambahnya lebih banyak dari angkutan barang. Pada periode yang sama, angkutan berbasis rel tumbuh  4,5 persen per tahun di atas pertumbuhan PDB atau sekitar 9,4 persen per tahun. Pascapandemi Covid-19,  industri ini diperkirakan tumbuh paling tidak 18 persen per tahun, sebelum kembali ke pola normal berkisar 9-10 persen per tahun dalam 1-2 tahun.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Calon penumpang mengenakan alat pelindung diri, termasuk masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung, saat berada di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020).

Industri yang juga akan tumbuh lebih cepat akibat gaya hidup baru pascapandemi adalah sanitasi dan obat-obatan, termasuk herbal dan suplemen. Saat krisis moneter 1998, industri ini tumbuh positif pada 2 triwulan lebih awal dari pertumbuhan PDB.

Gaya hidup sehat kembali ke resep suplemen nenek moyang, seperti temulawak, kunyit, jahe, dan madu, diperkirakan kembali marak. Hal ini menjadi peluang baru bagi industri obat-obatan suplemen untuk memanfaatkan perilaku masyarakat normal baru.

Yang juga menarik adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran, seperti halnya dalam krisis moneter 1998, diperkirakan pulih relatif cepat jika prosedur kewaspadaan Covid-19 tetap dipatuhi. Seperti halnya beberapa perusahaan penerbangan di Amerika Serikat yang kini mewajibkan pemakaian masker, standar prosedur operasi Covid-19 dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Tanpa hal itu, sektor ini hanya dapat pulih dalam 4 triwulan. Akomodasi hotel dan restoran dibatasi tingkat okupansinya untuk menjaga jarak aman, mungkin tidak boleh dari 50 persen kapasitas terpasang.

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Hotel Santika Palembang yang masih beroperasi walaupun tingkat keterisian hotel hanya sekitar 30 persen, Rabu (8/4/2020). Penurunan ini disebabkan karena pandemi covid-19.

Untuk mencegah kerumunan, tempat-tempat tujuan wisata dibatasi menggunakan pendaftaran daring, siapa cepat, dia dapat. Konsep hotel diubah dari tempat menumpang tidur menjadi tempat untuk ganti suasana dan mencari ketenangan. Dengan cara ini, sektor hotel dan restoran diharapkan dapat menjaga pertumbuhan pada pola normal 2018-2019, yakni 5,6 persen per tahun.

Penyesuaian dan transformasi

Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan pengangguran masif merupakan pertanda struktur perekonomian dan pasar tenaga kerja tidak sesuai lagi dengan kebiasaan baru yang timbul dari prosedur operasi standar (SOP) dunia yang harus hidup dengan virus korona jenis baru.

Banyak hal yang belum diketahui mengenai virus ini dan ketersediaan vaksin masih perlu waktu, paling tidak setahun. Dampak sektoral pada perekonomian mungkin lebih transformatif. Sektor-sektor masih sama, tetapi cara produksi dan distribusi berubah sesuai prosedur standar umum pencegahan Covid-19.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Karyawan bagian layanan kamar menyemprotkan cairan disinfektan ke kamar yang ditawarkan untuk paket isolasi mandiri di Hotel Grand Whiz Poin Simatupang, Jakarta, Kamis(16/4/2020). Paket isolasi mandiri ini merupakan salah satu strategi hotel bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang memukul industri perhotelan.

Ibarat beberapa spesies fauna yang berhibernasi di musim dingin dengan menurunkan kecepatan metabolisme, sementara waktu ekonomi dapat diturunkan aktivitasnya untuk tujuan darurat kesehatan. Namun, kondisi ini tidak dapat terlalu lama tanpa menimbulkan kerusakan pada rantai konsumsi, produksi, distribusi, dan memperoleh pendapatan. Kerusakan yang timbul tidak mudah untuk diperbaiki karena keempat kegiatan tersebut saling terkait.

Satu kenyataan, ekonomi akan hidup berdampingan dengan virus korona jenis baru untuk beberapa waktu mendatang. Konsekuensinya, perilaku ekonomi harus menyatu dengan usaha-usaha meredam penularan.

Bagi pemerintah dan masyarakat, menjaga jarak dan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan normal baru yang akan menjadi norma baru.

Kompas, 5 Mei 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger