Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 17 Agustus 2020

Merdeka Finansial (JOICE TAURIS SANTI)


HANDINING

Anastasia Joice Tauris Santi, wartawan Kompas

Mencapai kemerdekaan secara finansial, terbebas dari masalah keuangan mungkin dambaan banyak orang. Kemerdekaan finansial merupakan hal yang sangat personal, berbeda makna antara satu orang dengan yang lainnya.

Ada yang beranggapan bahwa kemerdekaan finansial adalah memiliki tabungan mencukupi untuk pergi keliling dunia. Ada pula yang beranggapan bahwa kemerdekaan finansial adalah pensiun lebih awal dengan arus kas hasil investasi yang setara dengan gaji sebelum pensiun.

Secara umum, kemerdekaan finansial berarti bebas melakukan apa yang dikehendaki tanpa memusingkan isu keuangan karena kita telah mempersiapkannya dengan matang.

Seperti halnya kemerdekaan sebuah negara, kemerdekaan finansial juga memerlukan perjuangan. Ada proses panjang yang harus dilalui. Tidak mudah memang, tetapi patut diperjuangkan.

Mencapai kemerdekaan finansial memerlukan  pengorbanan waktu dan tenaga, seperti para pejuang. Bedanya, kita sedang memperjuangkan masa depan kita sendiri. Banyak hal baru yang harus dipelajari untuk mencapai kemerdekaan finansial ini.

Penataan keuangan untuk mencapai kemerdekaan finansial dimulai dari meneliti apakah pengeluaran selalu di bawah pendapatan atau tidak. Kalau arus kas masih negatif alias besar pasak daripada tiang, kemerdekaan finansial mustahil tercapai.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pemandangan Gunung Batok dan lautan kaldera pasir di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/6/2018). Bebas liburan ke mana saja setelah pensiun dini diartikan sebagian orang sebagai kemerdekaan finansial.

Untuk mengetahui apakah arus kas positif atau negatif, biasakanlah memiliki catatan pengeluaran. Ini akan berguna untuk mendeteksi pengeluaran mana yang terlalu besar dan perlu penyesuaian. Dengan memiliki catatan pengeluaran atau anggaran, belanja akan lebih terarah lagi.

Cek juga utang. Utang bukanlah sesuatu yang tabu. Akan tetapi ada rambu-rambunya. Ketika memutuskan untuk berutang, putuskan pula bagaimana cara membayarnya agar kita segera keluar dari utang, apalagi utang konsumtif.

Utang konsumtif biasanya membebani bunga tinggi. Semakin tidak dibayar, bunga yang harus dibayar semakin tinggi. Hitunglah juga porsi cicilan semua utang dalam satu bulan. Besarannya  tidak boleh lebih dari 30 persen pendapatan tetap bulanan yang diperoleh.

Setelah arus kas positif dan utang terkendali, mulailah berinvestasi untuk mencapai kemerdekaan finansial. Sudah selayaknya, investasi dilakukan dengan bertanggung jawab, bukan menyerahkan tanggung jawab kepada pihak lain. Belajar tentang investasi, mencari komunitas yang tepat, selalu mengevaluasi hasil investasi merupakan tanggung jawab kita terhadap proses investasi tersebut.

Investasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan kemerdekaan finansial. Dengan alat yang tepat disertai kerja keras, kemerdekaan finansial akan tercapai.

Merdeka…!

Kompas, 17 Agustus 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger