|
Blog ini berisi KLIPING aneka kritik, opini, solusi yang dihimpun dari berbagai media. Situs ini merupakan kliping pribadi yang dapat diakses publik. Selamat membaca
Cari Blog Ini
Bidvertiser
Kamis, 21 Juli 2011
Fw:Purnawirawan TNI: SBY Sudah Tak Peduli Kondisi Negara dan Bangsa
Selasa, 19 Juli 2011
George Junus: Harusnya Pemilu Diulang
|
Kamis, 14 Juli 2011
Pancasila sudah Berubah
1. Keuangan yang Mahakuasa;
2. Korupsi yang Adil dan Merata;
3. Persatuan Mafia Hukum Indonesia;
4. Kekuasaan yang Dipimpin oleh Persekongkolan dan Kepura-puraan; serta
5. Kenyamanan Sosial bagi Seluruh Keluarga Pejabat dan Wakil Rakyat
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Jumat, 08 Juli 2011
Nazaruddin: Anas "bermain" di proyek Kemendiknas bersama Wimpy Ibrahim
Nazarudin: Anas Korupsi Dana Pendidikan bersama Wimpy Ibrahim pemilik PT. Bintang Ilmu sebesar Rp. 6,4 trilyun Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali melemparkan bola panas dari tempat persembunyiannya melalui pesan blackberry mesengger. Kali ini Nazar menuding Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum bermain dalam berbagai proyek di Kementerian Pendidikan Nasional. "PT Anugrah Nusantara itu digunakan untuk bermain di berbagai proyek di Kementerian Pendidikan Nasional. PT tersebut bermain dengan penerbit Bintang Ilmu yang dimiliki oleh Wimpy Ibrahim," ujar Nazaruddin dalam pesan BBM-nya kepada wartawan, Kamis (7/7). Semua anggaran pengadaan buku sekolah dan alat peraga yang ada dalam DAK senilai Rp6,4 triliun, menurut Nazaruddin, dipegang oleh Wimpy Ibrahim. Wimpy kemudian rutin memberikan setoran pada Anas Urbaningrum. "Wimpy Ibrahim sering setor uang ke Anas. Proyek yang dimainkan oleh Wimpy (warga Taiwan?) itu adalah proyek pengadaan buku senilai Rp6,4 triliun," ungkap Nazar. Tidak itu saja, Nazaruddin juga mengungkapkan, proyek pengadaan jaringan komputer dalam program e-learning semuanya dimainkan oleh Anas. Permainan itu bisa sangat terlihat karena jaringan sudah lebih dulu diadakan meskipun komputer untuk program tersebut belum diadakan. "Permainan ini bisa lancar dilakukan juga karena melibatkan Fasli Jalal, mantan dirjen di kementerian pendidikan nasional yang kini menjabat wakil menteri," jelas Nazar. Dari fotocopy akta notaris yang beredar di kalangan wartawan, Anas Urbaningrum diketahui memiliki 30 persen saham di PT Anugrah Nusantara yang merupakan sebuah perusahaan general contractor dan supplier yang dibelinya dari Muhammad Nazaruddin. Akta pembelian itu disahkan oleh Notaris Asman Yunus SH yang berkedudukan di Pekanbaru, Riau. Nazaruddin meyakinkan ahwa akta tersebut adalah fotocopy akta asli yang diberikan tandatangan dan cap jempol olehnya dan Anas. Nazaruddin menyebutkan bahwa sesuai akta notaris itu pada hari Rabu tanggal 1 Maret 2007 terjadi transaksi penjualan saham sebesar 30 persen antara dirinya sebagai pihak pertama dan Anas Urbaningrum sebagai pihak kedua, "Itu semua dokumen asli ada tandatangan dan cap jempol," tegasnya. Dari fotocopy yang didapatkan wartawan sendiri berupa akta notaris Asman Yunus berkedudukan di Pekanbaru Riau dimana dia melegalisir penjualan saham PT Anugrah Nusantara yang merupakan general contractor and supplier yang berkedudukan di kantor pusat Jl tuanku Tambusai no 263 Pekanbaru Riau dengan no tlp 0761 849472 no fax 0761 849472 dan branch office di Jl Rasuna Said Kuningan Tower no 07 LGG-Jakarta Selatan telp 021 70668834 fak 021 9392350 dan email anugrah_n@yahoo.com Surat tersebut ditandatangani dan diberi cap jempol oleh Anas Urbaningrum dan Muhammad Nazaruddin dan dibubuhi cap dan didaftarkan oleh Asman Yunus sebagai notaris dengan materai Rp6.000. (feb) http://www.primaironline.com/berita/Hukum/115977-nazaruddin-anas-bermain-di-proyek-kemendiknas |
Surat Terbuka Yon Inf.Hotman: Pro SBY Lanjutkan Demokrasi, Stop Santunkrasi!
Kamis, 07 Juli 2011
Demokrat Lakukan Kebohongan Publik
|
Senin, 04 Juli 2011
Dua Wajah Kemiskinan
|
BPJS Disetting Merampas Uang 450.000 Pekerja, Rakyat Harus Melawan
Dewan Kesehatan Rakyat – DKR Pengurus Nasional
Jakarta, 2 Juli 2011
DKR Serukan Perlawanan BPJS Disetting Merampas Uang 450.000 Pekerja
Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bukan hanya disiapkan sebagai sebuah badan yang akan mewajibkan masyarakat membayar iuran bulanan dalam sebuah sistim asuransi, tapi juga sebagai badan konsentrasi aset dan modal yang berasal dari 4 BUMN asuransi PT Jamsostek, PT Asabri, PT ASKES dan PT TASPEN.
"Bukan hanya sebagai mesin menghisap uang langsung dari rakyat, tapi BPJS memang disiapkan oleh partai-partai dan Pansus BPJS, tapi juga merampas uang 450 ribu pekerja yang sudah tertanam puluhan tahun," demikian Direktur Umum PT JAMSOSTEK, Hotbonar Sinaga hari ini.
Menurutnya DPR memutuskan untuk membentuk merencanakan sebuah badan hukum publik yang berbentuk wali amanah, padahal dalam sistim hukum Indonesia tidak ada yang namanya badan tersebut.
"Bentuk itu tidak ada dalam sistim hukum kita hanya ada perusahaan atau pemerintah yang jelas pertanggung jawabannya. Seharusnya seluruh Jaminan Sosial dijalankan langsung oleh pemerintah sesuai perintah UUD'45. Perusahaan pemerintah menjalankan bisnis asuransi yang pesertanya sukarela," tegasnya.
Selain itu, menurutnya bentuk wali amanah itu manipulatif karena tidak ada di dalam undang-undang pokoknya Tentang SJSN (Sistim Jaminan Sosial Nasional) No 40/2004.
"Yang ada di undang-undang itu adalah dana amanah. Yaitu dana yang dititipkan untuk kepentingan masyarakat. Koq tiba-tiba dikelola dalam sistim yang tidak jelas pertanggung jawabannya," tegasnya.
Hotbonar juga menjelaskan bahwa RUU BPJS sudah disiapkan sejak tahun 2009 oleh konsultan asing yang bekerja di Departemen Keuangan.
"Kami pegang white paper yang merancang semua ini. Jelas ini kepentingan asing, bukan kepentingan rakyat Indonesia," tegasnya.
Tolak RUU BPJS Staf Khusus Menakertrans, Dita Indah Sari menegaskan bahwa RUU BPJS dan UU No 40 /2004 Tentang harus ditolak karena akan menyengsarakan rakyat, kaum buruh, PNS dan prajurit.
"Posisi pemerintah sudah jelas adalah membela kepentingan buruh, PNS dan prajurit. RUU BPJS harus ditolak karena akan menyengsarakan rakyat, pekerja dan prajurit. DPR dan jangan mengkhianati rakyat lagi," tegasnya.
Menurutnya elit-elit buruh yang mendesak RUU BPJS hanya berebutan untuk bisa duduk menjadi wakil buruh di dalam wali amanah.
"Ujung-ujungnya elit-elit buruh berebutan kejar jabatan saja, sementara rakyat, buruh, PNS dan prajurit menderita akibat RUU BPJS," tegasnya. Juru Bicara Dewan Kesehatan Rakyat, Agung Nugroho menyerukan agar masyarakat dan kaum buruh melawan RUU BPJS, agar tidak jatuh didalam roda pemerasan sistim asuransi. "Ada 21 kota dari sabang sampai merauke akan bergerak menolak RUU pemeras ini. Rakyat tidak akan terima politisi di DPR yang mengkhianati penderitaan rakyat. Pemerintah harus menghentikan negosiasi di DPR dan jangan ikut-ikutan menjual rakyat pada kepentingan asing," tegasnya. DKR merencanakan aksi nasional dari DPR dan kantor ADB mulai senin 4 Juli 2011 diikuti aksi di Medan, Banda Aceh, Palembang, Lampung, Krawang, Bandung, Taqngerang, Solo, Semarang, Gresik, Surabaya, Pontianak, Manado, Makassar, Mataram, Jayapura, Fakfak dan Manokwari. Narasumber : Hotbonar Sinaga (0811-132792) Agung Nugroho (0818-079002218) |